Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Perantau Asal Banten Tak Berani Keluar Rumah Seminggu Saat Kerusuhan Jayapura

Cerita Perantau Asal Banten Tak Berani Keluar Rumah Seminggu Saat Kerusuhan Jayapura Perantau Asal Banten Tiba di Kampung Halaman. ©2019 Merdeka.com/Dwi Prasetya

Merdeka.com - Sebanyak 28 perantau asal Banten yang menjadi korban kerusuhan di Jayapura, Papua hari ini kembali ke kampung halaman di Serang, Banten, Minggu (6/10). Para perantau berhasil pulang setelah dijemput tim kemanusiaan Pemerintahan Provinsi Banten.

Pemulangan gelombang pertama sebanyak tujuh orang atas nama, Hatib, Juher, Nurul Huda, Fikri, Rofiudin, Taufiq, dan Aspihani. Mereka merupakan penjual remote televisi keliling di daerah Waena, Jayapura. Ketujuhnya tiba di Serang sekitar pukul 14.30 WIB.

Kemudian gelombang kedua sebanyak 21 orang dijadwalkan akan tiba di Banten sekitar pukul 20.00 WIB malam ini. Total sebanyak 28 perantau asal Banten yang kembali ke kampung halaman.

Kepala Dinsos Pemprov Banten Nurhana mengatakan sebanyak 28 orang yang berhasil dipulangkan hasil penyisiran tim kemanusiaan Pemprov Banten di setiap posko pengungsian di daerah Jayapura, Papua. Meski demikian, sebagian yang sudah berstatus PNS dan yang memiliki aset lebih memilih menetap.

"Ini keinginan mereka ingin pulang bukan dipaksa, karena ada sebagian seperti PNS memilih tidak pulang," kata Nurhana di Kantor Dinsos Banten saat menerima kedatangan perantau Banten dari Papua.

Taufiq Salah satu perantau Asal Serang menceritakan kesaksiannya kondisi mengerikan saat kerusuhan pertama kali di Jayapura pada 29 Agustus lalu. Ruko-ruko perkantoran pemerintahan hingga kantor Telkomsel dibakar dan dilempari batu.

Pasca kerusuhan, kata Taufiq, hampir satu minggu aktivitas warga di Jayapura lumpuh. Bahkan warga perantau tidak berani beraktivitas di luar karena takut diserang oleh para perusuh.

"Makanya waktu itu selama 1 minggu kalau enggak penting-penting amat enggak berani keluar. kalau mungkin bisa ada transportasi waktu itu mungkin pengen pulang," katanya kepada wartawan.

Lalu, kerusuhan kembali terjadi pada 23 September di daerah Wamena dan Ekspo. Sehingga warga perantau dan masyarakat setempat mengungsi ke Markas Korem.

Bahkan pada saat kerusuhan alat komunikasi terputus. Membuat dia dan teman-temannya panik karena salah satu rekannya yang sedang berjualan remote di daerah Wamena tidak bisa dihubungi.

"Beruntung dia bisa kembali ke Wamena naik pesawat Hercules," katanya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan

Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.

Baca Selengkapnya
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing

Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran

Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.

Baca Selengkapnya
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.

Baca Selengkapnya
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya