Merdeka.com - Pernahkah kamu mendengar pola makan clean eating? Ya, pola makan ini mengajarkan kamu untuk mengonsumsi banyak makanan sehat, murni, dan alami daripada makanan olahan yang mengandung zat kimia, zat pengawet, atau pewarna buatan.

Nah, raw food atau mengonsumsi makanan mentah bisa dibilang menjadi bagian dari clean eating. Sebab dengan mengonsumsi makanan mentah, kamu bisa mendapatkan nutrisi makanan yang utuh tanpa melewati proses memasak dengan suhu tinggi.

Kamu sendiri berminat untuk menerapkan raw food diet dalam hidupmu? Ketahui dulu sisi positif dan negatifnya.

Positif:

Karena nutrisi dalam makanan mentah masih tetap utuh akibat tidak melalui proses pemasakan, maka tubuh akan mendapatkan nutrisi kompleks dan enzim pada gilirannya akan menyerap nutrisi tersebut. Raw food merupakan cara yang bagus untuk menghilangkan racun dari dalam tubuh. Jika kamu hidup di iklim tropis, raw food diet akan memiliki efek mendinginkan tubuh. Kandungan air dalam makanan tersebut juga akan menghidrasi tubuh dengan baik. Menerapkan raw food diet juga akan membantumu untuk menurunkan berat badan dengan cara yang sehat.

Negatif:

Proses memecah atau mencerna makanan jadi lebih lama sehingga kamu bisa menderita gangguan pencernaan jika selalu mengonsumsi makanan mentah. Tak selamanya proses memasak memberikan dampak buruk. Sebagai contohnya adalah tomat, bayam, kangkung, dan bawang putih akan jadi lebih bergizi ketika dimasak. Sayuran ini juga akan melepaskan enzim yang tidak mungkin tercerna dengan baik jika dimakan mentah. Mengonsumsi susu atau telur mentah justru akan membahayakan tubuh.

Inti dari penjelasan ini adalah ada beberapa makanan yang sebaiknya memang dikonsumsi secara mentah atau tidak. Serta ada beberapa orang yang cocok dengan raw food diet dan tidak. Untuk itu, kenali tubuhmu terlebih dahulu sebelum kamu mencoba konsep raw food dan jangan lupa untuk mengonsumsi makanan segar bebas pestisida jika kamu menerapkan pola diet ini.

(mdk/feb)