Merdeka.com - Jalur-jalur menuju objek wisata di Lembang dipadati kendaraan dan bus-bus pariwisata. Untuk melancarkan arua lalu lintas, pihak kepolisian menerapkan sistem contra flow.

Dari pantauan, antrean kendaraan terjadi di Jalan Maribaya Timur yang menuju ke arah objek wisata De Lodge dan Tangkuban Perahu. Antrian kendaraan pun terjadi di jalur alternatif Punclut.

Bahkan, di jalur alternatif Punclut antrean memanjang hingga 5 km. Pasalnya, jalur tersebut sempit ditambah banyaknya tanjakan. Tak sedikit kendaraan mogok dan harus menepi ke pinggir jalan.

Kurangnya anggota polisi yang mengatur di jalur Punclut membuat warga berinisiatif turun mengatur lalu lintas, terutama membantu kendaraan yang mogok di tanjakan.

Kasat Lantas Polres Cimahi, AKP Suharto menyampaikan, padatnya volume kendaraan pada H-1 Natal di Lembang terjadi sejak pagi sampai malam hari. Ia menyebut, kendaraan yang menumpuk di wilayah Lembang berasal dari wisatawan luar kota.

"Selama satu hari penuh, kami berlakukan 'contra flow' supaya antrian kendaraan di kawasan wisata Lembang dapat lebih cepat terurai," katanya saat ditemui di Lembang, Senin (25/12).

Terkait simpul kepadatan kendaraan, lanjut dia, terutama terjadi di sekitar objek wisata dan jalur-jalur pertemuan arus kendaraan seperti simpang Panorama, Grand Hotel dan Beatrix.

"Titik-titik pertemuan arus kendaraan tersebut sudah diantisipasi dengan penguatan personel sebanyak 6 orang di tiap persimpangan jalan," tandasnya.