Diperiksa Soal Kasus Tawuran, Siswa SMK Mengaku Diintimidasi Penyidik Polres Karawang
Merdeka.com - IK (18), siswa SMK Nurul Ansor Jayakerta, Karawang, mengaku menjadi korban intimidasi pihak penyidik Unit Pelayanan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karawang. Dugaan intimidasi itu dialami IK saat diperiksa mengenai keterlibatannya dalam aksi tawuran antar sekolah.
Kuasa Hukum dari Klinik Bantuan Hukum Kang Jimmy, Hendra Priatna, menjelaskan IK saat itu diperiksa sebagai saksi bersama 4 orang temannya.
"Dia itu dipanggil dan diperiksa sebagai saksi dalam tawuran antar sekolah," kata Hendra, Kamis (21/2).
Dia mengatakan, kliennya diminta keterangan penyidik dengan cara dibentak-bentak dan ditakuti untuk mengaku. Selain itu, IK juga mendapat tindak kekerasan dengan ditampar menggunakan buku dan sandal atau dalam istilah lain dipersekusi oleh penyidik PPA Polres Karawang berinisal F.
"Klien dipaksa mengaku membawa senjata tajam. Padahal tugas Unit PPA memberikan pelayanan, dalam bentuk perlindungan terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan dan penegakan hukum terhadap pelakunya, bukan diintimidasi," katanya.
Hendra menjelaskan seharusnya penyidik dalam meminta keterangan tidak seharusnya melakukan hal tersebut, apalagi memaksa korban mengakui perbuatan yang tidak dilakukan.
Hendra mengklaim akan melaporkan kasus intimidasi penyidik PPA Polres Karawang, terhadap kliennya, kepada Kapolri dalam waktu 2 x 24 jam apabila Kapolres tidak meminta maaf kepada keluarganya.
"Saya tunggu itikad baik Kapolres untuk minta maaf, atas perlakukan anak buahnya kepada anak yatim piatu ini," tegas Hendra.
Kasus terssbut bermula saat klienya yang berstatus pelajar, warga Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Karawang, dipanggil penyidik Polres Karawang dengan nomor surat S.pgl/158/II/2019/Reskrim, tertanggal 20 Februari 2019, sebagai saksi kasus tawuran antar SMK beberapa hari lalu.
Sementara, hingga saat ini belum ada keterangan dari pihak polisi Karawang. Polisi belum memberikan tanggapan termasuk saat media melakukan konfirmasi ke Kasat Reskrim Polres Karawang via WhatsApp.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran Sarung Memakan Korban, Seorang Remaja Tewas Dipukul Pakai Kunci Shock
Polisi mengamankan lima orang remaja yang terlibat dalam tawuran sarung.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi
Polisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaTragis! Tawuran Berdarah di Bogor, Pelajar Tewas Terkapar Usai Dibacok
Salah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Kejiwaan Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga dengan Sadis di Kaltim
“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaGarang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi
Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaBukan Lulusan Akpol, Eks Bintara Polwan ini Pegang Komando jadi Kapolres
Berikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda
Tak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca Selengkapnya