Momen Angin Puting Beliung Berputar saat Warga Banyuwangi Salat Istisqa Minta Hujan, Tikar dan Peci Beterbangan
Angin puting beliung berputar-putar tepat di tengah jemaah salat istisqa
Angin puting beliung berputar-putar tepat di tengah jemaah salat istisqa
Masyarakat Kabupaten Banyuwangi menggelar salat istisqa serentak di 25 kecamatan pada Kamis (2/11/2023). Salat digelar sebagai upaya meminta hujan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengingat kemarau sudah berlangsung lama hingga terjadi kekeringan di berbagai daerah.
(Foto:Freepik dailymail..co.uk)
Kegiatan salat istisqa di lapangan Dusun Lugjag Desa Pengatigan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi diwarnai angin puting beliung. Angin puting beliung yang terjadi sebelum salat digelar berlangsung selama satu menit.
(Foto: Freepik)
Angin puting beliung terjadi pada pukul 07.40 WIB dan berlangsung sekitar satu menit.
Awalnya ada embusan angin kencang, kemudian membentuk pusaran kecil hingga membesar kurang lebih tiga meter.
Saat salat istisqa dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 08.40 WIB, angin puting beliung sudah tidak terjadi.
“Kurang lebih tadi angin puting beliung paling besar tingginya tiga meter,” ujar seorang jemaah, Ahmad Anwar, Kamis (2/10/2023).
Kemunculan angin puting beliung itu tidak mengancam keselamatan para jemaah. Namun, kemunculannya cukup mengganggu pelaksanaan ibadah karena membawa material debu hingga menerbangkan sejumlah barang jemaah seperti tikar dan peci.
Terjadinya angin puting beliung juga menyebabkan suasana ibadah kurang kondusif. Sebagian jemaah sibuk mengambil video dan pergi mencari tempat yang tidak dilalui angin.
“Tapi Alhamdulillah salat minta hujan terlaksana dengan baik,” imbuh Anwar, dikutip dari liputan6.com.
Guru SMAN Rogojampi Banyuwangi itu berharap hujan segera mengguyur daerah tempat tinggalnya.
“Semoga angin puting beliung menjadi tanda Banyuwangi segera diguyur hujan,” kata dia.
(Foto: Freepik tawachai07)
Salat istisqa serentak di Banyuwangi diikuti ribuan jemaah, terdiri dari PNS, santri, anggota ormas, pelajar dan masyarakat umum.
Di wilayah Banyuwangi kota, salat istisqa dipusatkan di lapangan Taman Blambangan. Ribuan masyarakat tampak khusyuk mengikuti salat yang dipimpin KH Ahmad Sidiq, pengasuh Pondok Pesantren Al Anwari Kertosari Banyuwangi.
(Foto: Freepik rawpixel.com)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, beserta pejabat daerah Banyuwangi juga turut serta dalam salat Istisqa di pusat Kota Blambangan itu.
Menurut Ipuk, salat istisqa merupakan bentuk ikhtiar memohon turun hujan di wilayah Banyuwangi guan mengatasi kekeringan akibat kemarau panjang saat ini.
“Mudah-mudahan ikhtiar kita ini dikabulkan Allah, sehingga wilayah Banyuwangi segera turun hujan. Tapi kita juga tetap harus bersyukur atas kondisi saat ini, meski kemarau panjang masih diberi kesehatan,” ujar Ipuk.
Kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kekeringan di sejumlah desa di Banyuwangi dan menurunnya debit air di sejumlah waduk.
Baca SelengkapnyaTanah Lapang Taman Blambangan sudah padat terisi sejak pukul 05.30 WIB. Ratusan kendaraan terparkir rapi di sisi taman.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut serta menyaksikan keseruan lomba Agustus-an bersama warga desa.
Baca SelengkapnyaLama dilanda kemarau, warga di Jambi lakukan salat istisqa untuk meminta hujan dan langsung dikabulkan.
Baca SelengkapnyaAksi sang purnawiraran TNI AD itu mendapat tanggapan dari sang ustaz. Dia turut didoakan.
Baca SelengkapnyaBusana tersebut dikenakan oleh pasangan suami istri, Muhammad Koharuddin bersama sang istri Pipit.
Baca SelengkapnyaTradisi masyarakat Suku Osing yang unik di Desa Kemiran, Glagah, Banyuwangi
Baca SelengkapnyaPutri Isnari mengucap rasa syukurnya bisa kembali melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir langsung dalam acara penyerahan tersebut yang digelar di Istana Wapres, Kamis (9/11).
Baca Selengkapnya