Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengulik Mantu Kucing, Tradisi Unik Memohon Turunnya Hujan saat Kemarau di Pacitan

Masyarakat Jawa dan Tradisi

Suku Jawa memiliki berbagai tradisi yang masih kental dan dianggap oleh masyarakatnya sebagai sesuatu yang sakral.

Tradisi yang dimiliki merupakan suatu kegiatan dari gagasan, simbol, serta nilai yang mengungkapkan perilaku manusia.

Sama halnya dengan Tradisi Mantu Kucing yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur sejak 1960-an silam.

Tradisi Mantu Kucing

Mengutip dari jurnal Esensi Tradisi Mantu Kucing di Kabupaten Pacitan (Perspektif Nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan) yang ditulis oleh Efi Tri Astuti, dkk., Tradisi Mantu Kucing merupakan upacara adat yang dilakukan dalam rangka memohon turunnya hujan di tengah kemarau Panjang.

Masyarakat Desa Purworejo menganggap bahwa Tradisi Mantu Kucing bukan hanya sekadar warisan, tetapi juga tradisi yang dilakukan untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat sekitar dan menghilangkan kesusahan.

Tradisi ini didasari sejarah leluhur yang mengatakan bahwa tradisi harus dijalankan agar bencana kemarau panjang yang melanda desa akan segera berakhir.

Mengulik Mantu Kucing, Tradisi Unik Memohon Turunnya Hujan saat Kemarau di Pacitan

Pelaksanaan tradisi dilakukan sekali dalam satu tahun ketika musim kemarau sedang melanda dan melibatkan seluruh masyarakat desa setempat. 
(Foto : istockphoto)

Proses Tradisi Mantu Kucing diadakan selayaknya prosesi pernikahan sepasang manusia, seperti arak-arakan atau rombongannya.

Namun, tradisi dilakukan dengan menikahkan dua ekor kucing, yaitu kucing betina yang masih perawan dengan kucing jantan yang masih perjaka.

Dalam pelaksanaannya, masyarakat akan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar musibak kemarau panjang segera berakhir dan hujan akan segera turun.

Terdapat makna kehidupan yang terkandung dalam tradisi ini, yaitu anggapan sebagai suatu nilai budaya yang dapat membawa keberuntungan.

(Foto : istockphoto)

Mengulik Mantu Kucing, Tradisi Unik Memohon Turunnya Hujan saat Kemarau di Pacitan

Awalnya, Tradisi Mantu Kucing dianggap sebagai sebuah upacara sakral yang dilakukan oleh Masyarakat di Dusun Njati, Desa Purworejo.

Hingga saat ini, masyarakat tetap menjalankan rangkaian Tradisi Mantu Kucing.

Namun, kini tradisi ini tidak dianggap sepenuhnya sebagai suatu upacara adat, melainkan sebagai suatu warisan budaya kategori tak benda yang wajib untuk dilestarikan.

Selain itu, pergeseran makna ini juga dilakukan untuk mengikis tindakan yang dianggap dapat mengarahkan kehidupan pada perbuatan syirik.

Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk
Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk

Tradisi dilakukan pada 14 Rabiul Awal di tempat-tempat keramat yang dianggap suci.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Upah-Upah, Bentuk Ucapan Syukur Masyarakat Labuhan Batu
Mengenal Tradisi Upah-Upah, Bentuk Ucapan Syukur Masyarakat Labuhan Batu

Tradisi upah-upah biasanya dilengkapi dengan jamuan kecil maupun besar serta doa dan selamat atas tercapainya suatu hal.

Baca Selengkapnya
Mengulik Nilai Tradisi Kepungan Tumpeng Tawon di Kebumen, Terselip Sastra Lisan
Mengulik Nilai Tradisi Kepungan Tumpeng Tawon di Kebumen, Terselip Sastra Lisan

Tradisi Kepungan Tumpeng Tawon a dilakukan oleh masyarakat Desa Mangunweni Kebumen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengetahui Tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya NTT, Kini Jadi Sorotan
Mengetahui Tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya NTT, Kini Jadi Sorotan

Tradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintai.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Mauludan, Bentuk Rasa Syukur Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Tradisi Mauludan, Bentuk Rasa Syukur Masyarakat Bangka Belitung

Mauludan merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemuja, Kabupaten Mendo Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya
Mengulik Makna Tari Tradisi Ketuk Tilu Asli Jabar, Ada Ronggeng 'Penghubung' Roh Leluhur
Mengulik Makna Tari Tradisi Ketuk Tilu Asli Jabar, Ada Ronggeng 'Penghubung' Roh Leluhur

Tarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.

Baca Selengkapnya
Mengulik Tradisi Ulur-Ulur Asal Tulungagung, Ungkap Rasa Syukur Masyarakat
Mengulik Tradisi Ulur-Ulur Asal Tulungagung, Ungkap Rasa Syukur Masyarakat

Upacara ini sebagai wujud dari ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap para leluhur yang dilaksanakan setiap tahun pada hari tertentu.

Baca Selengkapnya
Menyelami Makna Tradisi Tedhak Siten Masyarakat Kendal, Gerbang Baru Kehidupan
Menyelami Makna Tradisi Tedhak Siten Masyarakat Kendal, Gerbang Baru Kehidupan

Tradisi ini diharapkan dapat membantu anak untuk mengatasi kesulitan dalam hidupnya, terhindar dari rintangan, dapat mandiri dan tanggung jawab.

Baca Selengkapnya
Melihat Serunya Karapan Kerbau di Lumajang, Tradisi Jelang Musim Tanam Padi
Melihat Serunya Karapan Kerbau di Lumajang, Tradisi Jelang Musim Tanam Padi

Tradisi ini digelar para petani saat memasuki musim tanam padi. Seperti halnya para petani di Desa Selokgondang, Kecamatan Sukodono, Lumajang.

Baca Selengkapnya