Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Luhut bandingkan Jokowi dan Trump di koran Singapura

Luhut bandingkan Jokowi dan Trump di koran Singapura Luhut Panjaitan. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Dua hari lagi, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump segera dilantik sebagai Presiden ke-45 AS. Acara pelantikan yang berlangsung Jumat (20/1) mendatang mendapat sorotan dari banyak negara, tak terkecuali Indonesia.

Rupanya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memiliki pandangan sendiri soal Trump. Bahkan, dia membandingkan sosok pengusaha properti asal New York tersebut dengan atasannya, Presiden Joko Widodo, lewat tulisannya di koran Singapura, the Strait Times.

Pada tulisannya yang diterbitkan hari ini, Luhut meyakini pemerintahan Trump tak akan seperti yang diprediksikan banyak orang di dunia. Tak hanya itu, Indonesia juga diuntungkan dengan kepemimpinan Trump, sebab seorang pebisnis tidak akan membeda-bedakan kliennya.

"Indonesia adalah negara demokrasi yang berfungsi di mana kedaulatan telah lama melalui kekuasaan otokratik tunggal menjadi banyak pemain politik yang berlomba-lomba mendapatkan kekuasaan yang sah. Perubahan ini setidaknya membantu untuk memperkuat dan tidak menumbangkan Presiden Indonesia karena kredibilitas kebebasan, mandat populer yang dapat membawa ke kantor politik tertinggi suatu negara," tulis Luhut di the Strait Times, Rabu (18/1).

Menurutnya, baik Jokowi maupun Trump merupakan sama-sama pemimpin yang diyakini bisa membawa perubahan. Berbeda dengan Trump, lanjut Luhut, Jokowi sudah lebih dulu melakukannya. Di mana keduanya bisa berbicara satu sama lain dengan rakyatnya sendiri, dan membuat Indonesia dan AS sederajat.

"Seperti Trump, (Jokowi) dia adalah produk dari populer dari pemimpin yang bisa membawa perubahan substantif. Tidak peduli apakah pemimpin seperti itu disebut 'populis'."

Luhut melanjutkan, Trump akan melebihi pendahulunya dari Demokrat di mana untuk memberikan jalan bagi perjalanan demokrasi Indonesia, termasuk dukungan dari angkatan bersenjata. Militer di Indonesia saat ini tidak menjaga negara aman dari demokrasi, tapi untuk demokrasi.

"Mandat itu juga dilakukan militer Amerika juga."

Di bidang ekonomi. Pertumbuhan Indonesia tidak akan mengganggu Amerika, malah saling menguntungkan. Di mana Indonesia akan mengekspor bahan-bahan yang dibutuhkan AS dalam membangun perekonomiannya.

"Liberalisme ekonomi Indonesia akan memperkuat ekonomi AS, termasuk pesawat dan mesin."

Isu selanjutnya mengenai Islam, di mana Indonesia merupakan negara Islam terbesar di dunia. Namun demikian, Indonesia juga menjadi target teror dari sekelompok individu yang salah jalan.

Sebagai kekuatan lebih besar Asia Tenggara berdasarkan geografis, demografi dan ekonomi, Indonesia tidak ingin memilih sisi dengan negara manapun terhadap yang lain. Namun, yang ada hanya keinginan bersungguh-sungguh menjadi tatanan dunia, di mana negara-negara lain menghormati kebijakan luar negeri yang bebas dan mandiri.

"Ini ketulusan dan harapan personal bahwa pemerintahan Trump akan menjadikan Indonesia dalam cahaya baru, di mana dia ingin Amerika seperti yang diinginkannya."

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Hingga Cek Stok Beras

Hari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Hingga Cek Stok Beras

Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami

Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami

Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tanya Siapa Menteri Paling Banyak Pajaknya, Zulhas-Bahlil Kompak Tunjuk Luhut

Jokowi Tanya Siapa Menteri Paling Banyak Pajaknya, Zulhas-Bahlil Kompak Tunjuk Luhut

Zulhas dan Bahlil kompak tunjuk luhut sebagai menteri yang paling banyak pajaknya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi

Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi

Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Keras Luhut Panjaitan, Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja

VIDEO: Respons Keras Luhut Panjaitan, Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memuji integritas Presiden Jokowi dalam memimpin negeri

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas

Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas

Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).

Baca Selengkapnya