Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masih Kerja di Kantor, Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Covid-19

Masih Kerja di Kantor, Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Covid-19 Ilustrasi bekerja. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Praktisi Kesehatan Kerja sekaligus Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) APINDO, Rima Melati memaparkan survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2020 melaporkan bahwa masih ada 2,08 persen tempat kerja tidak melakukan protokol kesehatan.

Meskipun sedikit, hal ini punya potensi berdampak pada penyebaran wabah tersebut, terlebih dengan tingkat fatalitas atau case fatality rate (CFR) sebesar 3,6, lebih besar dibanding rata-rata.

"Secara epidemiologi penularan penyakit, kita dapat melihat juga dari angka tingkat reproduksi virus tersebut yang berkisar di angka 1,5-3,5. Hal ini bisa menjadi acuan kita untuk memperkirakan seberapa cepat covid-19 bertransmisi dari satu orang ke orang lain," papar Rima dalam Webinar Nasional Program Promotif Preventif pada Selasa (13/10).

Dengan angka tingkat reproduksi sebesar itu, artinya jika ada 4 orang yang terkena virus ini, mereka berpotensi menginfeksi 6 orang lainnya, yang selanjutnya akan menginfeksi 14 orang lainnya, sampai 49 orang lainnya, dan akan terus berlipat ganda. Virus ini bertransmisi secara sederhana ketika seseorang berbicara keras, batuk bersin, dan bernyanyi, lalu secara kontak lewat tangan, mainan, pasir, dan permukaan benda.

"Transmisi virus ini bisa melalui droplet, baik lewat sentuhan secara langsung ataupun dengan tidak langsung. Yang tidak langsung ini biasa kita temukan saat orang yang terkena covid-19 menyentuh sebuah permukaan barang," jelasnya.

Berdasarkan kecepatan transmisi tersebut, oleh karenanya penting bagi para pekerja melakukan upaya pencegahan dan pengendalian di tempat kerja agar tetap dapat bertahan melawan virus ini. Berikut ini adalah beberapa cara bagaimana melakukan upaya preventif agar tetap terhindar dari virus, meski harus bekerja di kantor.

Ketahui Gejala-Gejalanya

Biasanya, masa inkubasi sampai ke periode infeksius dari virus tersebut berkisar sampai 14 hari. Yang perlu diperhatikan di sini adalah, ada beberapa orang yang mengalami gejala, tetapi ada yang tidak.

Gejala yang timbul ini bukan hanya demam, tetapi sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, napas pendek, tidak bisa mengecap rasa, gangguan pencernaan, menggigil, nyeri dada, dan beberapa gejala masih diteliti lebih lanjut.

Sehingga, ketika gejala-gejala ini mulai terlihat ada pada diri Anda, segera lakukan beberapa test untuk memastikan apakah cairan di dalam tubuh anda memiliki kandungan covid-19. Penelitian dari Watson institute menyatakan bahwa virus ini dapat ditemukan dari swab test melalui nasofaring, sputum (dahak), dan feses. Sehingga, banyak bagian dari cairan tubuh yang dapat mengandung virus ini.

Selain itu, karena ada beberapa orang yang tidak merasakan gejalanya, tetap dianjurkan mematuhi protokol kesehatan dan jika harus keluar rumah secara rutin, disarankan untuk mengambil inisiatif melakukan test, mencuci tangan teratur, dan memakai masker dengan benar.

Protokol Kesehatan di Tempat Kerja

Di samping penyebarannya yang sangat cepat, pandemi juga berdampak pada kehidupan industri. Keharusan mematuhi PSBB menghambat produksi, menyebabkan gangguan pada rantai supply, bahkan kematian para pekerja karena terkena virus ini.

Dalam rangka tetap bertahan di tengah pandemi baik secara finansial dan keselamatan, perusahaan diwajibkan melakukan protokol kesehatan yang di antaranya adalah wajib jaga jarak ama sepanjang 2 meter, tersedianya hand sanitizer dan wastafel untuk mencuci tangan, wajib memakai masker, serta pemeriksaan suhu lewat thermogun.

"Prosedur kesehatan bukan hanya sekadar regulasi di atas kertas saja, tapi diimplementasikan dengan benar dan sesuai dengan yang seharusnya," imbuh Rima.

Hal ini terbukti dari munculnya beberapa klaster di perusahaan karena adanya karyawan mereka yang terdeteksi COVID-19. "Masih terjadi klaster karena beberapa pekerja ini kalau istirahat masih ramai, makan bersama, lalu hand sanitizer juga nggak tersebar merata di wilayah kantor. Jadi, kalau bisa, para pekerja diatur alur pulang dan istirahatnya, lalu perhatikan jumlah hand sanitizer agar memadai. Supaya terhindar dari keramaian dan kebersihan juga tetap terjaga," tambah Rima.

Penerapan Hirarki Pengendalian

Jika dahulu saat tiba di kantor, Anda akan dicek isi tasnya untuk memastikan tak akan membawa barang-barang berbahaya, sekarang hampir di setiap tempat umum 'menembak' pengunjungnya dengan thermo gun guna melakukan langkah preventif kalau-kalau pengunjung memiliki suhu di atas 37,5 derajat celcius.

"Kalau di dalam hirarki pengendalian, pengecekan suhu di depan, cuci tangan, dan penyemprotan disinfektan termasuk ke langkah eliminasi, lalu dilanjutkan dengan rekayasa teknik dengan cara pemasangan barrier di setiap meja kerja karyawan, pengendalian sistem ventilasi, dan penyiapan ruangan mess untuk isolasi diri bagi karyawan. Kemudian, kalau masih tidak terkendali, kurangi kontak erat dengan cara jaga jarak, bekerja dari rumah, ataupun melakukan rapat secara online," jelas Rima.

Hirarki pengendalian ini penting untuk menentukan solusi apa yang harus dijalani sebuah perusahaan untuk tetap mengamankan pekerjanya dari penyebaran virus ini.

"Yang pasti dan utama dilakukan setiap orang yang masih bekerja adalah dengan tetap menjaga imunitas tubuh lewat olahraga, makan makanan yang sehat, dan mengedukasi diri tentang bahaya COVID 19," tutup Rima.

Reporter Magang: Theniarti Ailin

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Tips Makan Sehat bagi Pekerja Kantoran, Jangan Lewatkan Sarapan

6 Tips Makan Sehat bagi Pekerja Kantoran, Jangan Lewatkan Sarapan

Pola makan sehat merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi para pekerja kantoran yang menghabiskan sebagian besar dengan tekanan.

Baca Selengkapnya
Pesan Ahli Kesehatan untuk Pemudik: Pastikan Tidak Terkena Penyakit Menular

Pesan Ahli Kesehatan untuk Pemudik: Pastikan Tidak Terkena Penyakit Menular

Sebelum berkumpul dengan rekan kerja di kantor, pastikan dalam kondisi prima.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Asal, Ini Waktu yang Tepat untuk Mandi Demi Kesehatan

Jangan Asal, Ini Waktu yang Tepat untuk Mandi Demi Kesehatan

Mandi adalah rutinitas harian kebanyakan orang. Namun, apakah waktu mandi pagi atau malam memiliki efek pada kesehatan?

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Menaker Harap Produktivitas Pekerja Meningkat Usai Ikut Program Mudik Gratis

Menaker Harap Produktivitas Pekerja Meningkat Usai Ikut Program Mudik Gratis

Menurut Ida, program mudik gratis dapat meringankan dan mempermudah para pekerja yang akan pulang ke kampung halaman saat Lebaran.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya