Merdeka.com - Direktur Hotel Shakti Jakarta Tommy Surianto memprediksi bisnis perhotelan akan makin menarik menyusul kondisi perekonomian Indonesia yang juga semakin baik ke depannya. Menurutnya, predikat kelayakan investasi dari lembaga pemeringkatan internasional Standard and Poor's (S&P) turut menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Sektor pariwisata termasuk hotel pun tentunya akan makin berkembang," ujarnya di Jakarta, Kamis (15/6).

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2017 mencapai 5,2 persen atau lebih tinggi dibandingkan 2016 yang tercatat 5,02 persen. Pada 2018, lembaga dunia itu memprediksikan pertumbuhan ekonomi akan naik lagi menjadi 5,3 persen.

Tommy menegaskan, Hotel Shakti mendukung pariwisata Indonesia dengan membangun hotel tepat di pusat Jakarta dengan target pengunjung wisata maupun bisnis. Selain itu, katanya, hotel ini juga ingin turut membantu mengurangi tingkat pengangguran dengan membuka banyak lowongan pekerjaan.

"Dengan lokasinya yang strategis, kami ingin memudahkan pebisnis mencapai lokasi acara dan juga mengenalkan wisata Jakarta kepada pebisnis maupun pelancong untuk mengunjungi tempat-tempat yang iconic di Jakarta Pusat," tegasnya.

Hotel Shakti sebenarnya telah selesai dibangun pada Februari 2017 dan telah menerima lebih dari 3.000 tamu hingga akhir Mei 2017. Harga kamar, yang terdiri atas 30 unit deluxe, 16 unit executive, dan 70 unit pods/capsule itu, ditawarkan bervariasi dari Rp 150.000 hingga Rp 799.000.

Jenis pods atau capsule terdiri dari susunan tempat tidur berbentuk kapsul dengan fasilitas lengkap yang cocok bagi para petualang ataupun pebisnis yang ingin merasakan sensasi berbeda dari kamar hotel pada umumnya.

"Shakti Hotel merupakan pilihan cerdas bagi para pebisnis maupun petualang yang mencari akomodasi dengan harga terjangkau dan pelayanan yang terbaik," pungkasnya.