Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kombes Polisi Ceritakan Rumitnya Pendaftaran Akabri Zaman Dulu, Sampai Disuruh Push Up Tamtama TNI

Kombes Polisi Ceritakan Rumitnya Pendaftaran Akabri Zaman Dulu, Sampai Disuruh Push Up Tamtama TNI

Kombes Polisi Ceritakan Rumitnya Pendaftaran Akabri Zaman Dulu, Sampai Disuruh Push Up Tamtama TNI

Kombes Pol Andi Yoseph Enoch ceritakan perjuangan masa lalunya untuk bisa daftar Akabri yang penuh tantangan. 

Perwira menengah yang kini menjabat sebagai Auditor Kepolisian Madya TK.III Itwasda Polda Papua Kombes Pol Andi Yoseph Enoch membagikan cerita rumitnya proses pendaftaran menjadi seorang perwira.

Perwira menengah yang kini menjabat sebagai Auditor Kepolisian Madya TK.III Itwasda Polda Papua Kombes Pol Andi Yoseph Enoch membagikan cerita rumitnya proses pendaftaran menjadi seorang perwira.

Berbeda dengan sistem pendaftaran saat ini yang serba online, dahulu dia harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk bisa menyerahkan berkas pendaftaran.

Karena kondisi keuangan yang juga pas-pasan, ia bersama rekan-rekannya sampai numpang ke kendaraan milik tentara.

Akademi Kepolisian yang dahulu masih di bawah pendidikan Akabri membuat Andi Yoseph Enoch harus datang langsung ke Kodam terdekat.

Seperti apa kisahnya? Melansir dari akun TikTok @andijo168, Jumat (15/3) berikut ulasannya.

<b>Datang Langsung ke Kodam Trikora</b>

Datang Langsung ke Kodam Trikora

Kombes Andi Yoseph Enoch menjawab pertanyaan seorang warganet yang penasaran dengan ceritanya saat pertama kali masuk Akabri tahun 1994.

"Dulu zaman Akabri daftarnya gimana pak? Kalo sekarang kan daftarnya online," tulis pertanyaan.

Dahulu ia harus datang langsung ke Ajendam Kodam Trikora yang kini berubah jadi Kodam VII/Cenderawasih.

"Jadi saya daftar Akabri itu 1994. Waktu itu kami daftarnya lewat Ajendam Kodam, dulu itu namanya masih Kodam Trikora. Kalo sekarang kan Kodam XVII/Cenderawasih."

"Jadi Kodam Trikora dulu itu masih tergabung Maluku dan Papua. Itu zaman tahun segitulah 94. Nah itu kita daftarnya itu sendiri kita datang ke Ajendam, kita lengkapi persyaratannya, foto kopi semuanya terus kita bawa ke Ajendam," kata pamen Polri tersebut.

Setelah seluruh persyaratan terpenuhi, Kombes Andi Yoseph mendapat nomor urut peserta untuk digunakan saat seleksi nantinya.

Kombes Polisi Ceritakan Rumitnya Pendaftaran Akabri Zaman Dulu, Sampai Disuruh Push Up Tamtama TNI

"Kemudian nanti dilihat kalau kita memenuhi syarat nanti kita diberi semacam nomor tes untuk mengikuti seluruh tahapan seleksi Akabri. Tapi waktu itu belum ada daftar online," sambungnya.

<b>Tempuh Jarak Jauh ke Jayapura</b>

Tempuh Jarak Jauh ke Jayapura

Tantangan terberatnya saat itu adalah jarak dari rumahnya di Sentani hingga sampai ke Ajendam Kodam yang berada di Jayapura.

Saat itu ia harus sampai pindah-pindah angkot dari satu daerah ke daerah yang berbeda.

Terlebih saat itu ia harus bolak-balik ke Jayapura di tengah kondisi keuangan yang terbatas.

"Saya ingat rumah saya itu kan di Sentani, saya daftar itu di Ajendam itu kan di Jayapura. Jarak Sentani ke Jayapura itu kan cukup jauh. Kadang-kadang kalo kita mau pergi ke Ajendam untuk ikut seleksi atau sekedar nunggu pengumuman gitu itu kan kadang-kadang kita gak punya duit kan untuk naik angkot."

"Karena kalau naik angkot itu kan naiknya harus berapa kali, dari Sentani harus ke Abe dari Abe ke Entrop, Entrop ke Jayapura. Jadi harus beberapa kali kita naik angkot," tambahnya.

<b>Dikerjai Tamtama TNI</b>

Dikerjai Tamtama TNI

Karena keterbatasan anggaran membuat Andi Yoseph dan rekan-rekannya tak jarang harus nebeng truk dan bus tentara.

"Jadi kadang-kadang kalo kita gak punya duit itu kita kadang-kadang suka nebeng," ucapnya.

Dirinya pun mengaku bahwa saat itu ia sering dikerjai para Tamtama TNI yang ada di dalam truk atau bus tersebut.

"Jadi suka nebeng truk-truk atau bus tentara yang muat pegawai gitu yang punya Kodam. Nah kalo kita mau naik truk atau bus itu kadang kita suka dikerjai sama yang Tamtama," tambahnya.

Menurutnya, para Tamtama itu tahu bahwa mereka adalah calon perwira sehingga berpikir kapan lagi bisa jahil ke perwira.

Kombes Enoch bersama temannya pun sampai pernah disuruh push up sebelum diperbolehkan naik ke atas truk.

Hal tersebut harus dilakukan karena saat itu ia dan teman-temannya tidak memiliki banyak uang.

"Mungkin dia tahu yang daftar nanti calon perwira kan. Jadi dia kesempatan kapan lagi dia mau ngerjain perwira. Jadi sebelum kita naik ke truk itu kita disuruh push up sama Tamtama. Di belakang truk itu kita disuruh push up dulu 10-15 kali setelah itu kita baru disuruh naik truk."

"Karena kita gak punya duit waktu itu kan jadi kita numpang truk atau bus tentara yang nanti nganterin kita ke Jayapura sampai ke Kodam sampai ke Ajendam. Dulu kita daftar masih manual," pungkasnya.

Anisa Bahar Gagal Jadi Anggota Dewan, Mengaku Habiskan 5 Miliar dari Penjualan 2 Mobil Mewah
Anisa Bahar Gagal Jadi Anggota Dewan, Mengaku Habiskan 5 Miliar dari Penjualan 2 Mobil Mewah

Anisa mengaku, sudah menghabiskan uang pribadinya sebesar Rp 5 miliar yang digunakan untuk dana kampanye selama ini.

Baca Selengkapnya
Anies Ingatkan Pendukung Tak Alihkan Dukungan karena Bansos: Itu Uang Rakyat, Bukan Program Pribadi
Anies Ingatkan Pendukung Tak Alihkan Dukungan karena Bansos: Itu Uang Rakyat, Bukan Program Pribadi

Anies Baswedan, mengingatkan para pendukungnya agar tak mengalihkan dukungan hanya karena ditawari uang, sembako, hingga bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Momen Pak RT Pukul KO Anies Baswedan Hingga Nyebur ke Sungai, Bikin Warga yang Lihat Ngakak
Momen Pak RT Pukul KO Anies Baswedan Hingga Nyebur ke Sungai, Bikin Warga yang Lihat Ngakak

Anies mengikuti lomba gebuk bantal. Aksinya pun mengundang tawa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies: Saat Separuh Tentara Kita Tak Punya Rumah, Menhan-nya Punya 340 Ribu Hektare Tanah di RI
Anies: Saat Separuh Tentara Kita Tak Punya Rumah, Menhan-nya Punya 340 Ribu Hektare Tanah di RI

Anies Rasyid Baswedan memaparkan visi dan misinya dalam debat capres ketiga

Baca Selengkapnya
Capres Anies Baswedan Tolak Pembangunan IKN, Begini Respons Badan Otorita IKN
Capres Anies Baswedan Tolak Pembangunan IKN, Begini Respons Badan Otorita IKN

Anies menyebut, mega proyek tersebut hanya dinikmati oleh aparat negara, bukan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya
Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79
Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79

Tampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.

Baca Selengkapnya
Nekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan
Nekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan

Agung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.

Baca Selengkapnya
Jika Jadi Presiden, Anies Bakal Dorong Pengesahan RUU Pendanaan Partai Politik
Jika Jadi Presiden, Anies Bakal Dorong Pengesahan RUU Pendanaan Partai Politik

Anies juga berjanji memberikan hadiah atau reward kepada masyarakat berperan dalam memburu koruptor.

Baca Selengkapnya
Sambangi Rumah Rhoma Irama, Anies Kutip Tulisan di Studio Soneta
Sambangi Rumah Rhoma Irama, Anies Kutip Tulisan di Studio Soneta

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengunjungi kediaman Rhoma Irama di Depok, Sabtu (20/1). Anies datang untuk bersilaturahmi dengan Si Raja Dangdut.

Baca Selengkapnya