Kapolres Jakbar soal Kasus Wawan & Gadis di Cengkareng: Tidak Ada Suka Sama Suka!
Audie menegaskan, kondisi F yang masih berusia di bawah 14 tahun masih labil, belum stabil untuk memutuskan atau menyatakan suka kepada seseorang.
Audie menegaskan, kondisi F yang masih berusia di bawah 14 tahun masih labil, belum stabil untuk memutuskan atau menyatakan suka kepada seseorang.
Wawan mengeluarkan bujuk rayu yang akhirnya membuat F luluh dan setuju menjual motor serta ikut bersamanya ke Sukabumi.
Audie memerintahkan Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat bekerjasama dengan Polsek Cengkareng untuk menangkap Wawan dan mengamankan F.
Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian PPPA, Nahar mengatakan, penting juga bagi orang tua atau orang dewasa untuk memberikan serta mengenalkan pemahaman tentang hal-hal yang boleh dilakukan dan hal yang tidak boleh dilakukan anak anak.
Budi menerangkan, penculikan itu bermula ketika P berkunjung ke kediaman neneknya di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Lalu P bertemu dengan PR. Saat itu, P menggandeng PR untuk ikut ke stasiun Tigaraksa.
Budi menambahkan, salah satu tersangka berinisial P membawa PR dari Pesanggrahan ke daerah Muncul, Tangerang Selatan.
"Jadi pas keluarga Puput pindahan ke Tigaraksa, ada tetangga yang nganter. Jadi kita lacak dari situ. Nah, pas sampai di rumahnya di Tigaraksa ternyata sudah kosong," tuturnya.
Paman korban, Mezoni mengungkapkan Putri terkena bujuk rayu pelaku Puput (17). Saat itu Puput mengajak Putri untuk melihat kambing yang sedang dijual untuk Hari Raya Idul Adha.
Irwan menjelaskan, pelaku P mengajak korban pergi yang kemudian dituruti. "Setelah itu P membawa korban dengan angkutan umum ke stasiun Kebayoran Lama lalu menggunakan kereta menuju stasiun Tigaraksa," jelas Irwan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono mengatakan, selain Putri, tim juga mengamankan diduga pelaku penculikan. Berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku kenal dengan korban.
Lebih lanjut Budi menyampaikan, selain Putri, polisi juga mengamankan yang diduga pelaku penculikan.
Menurutnya, anggota masih berada di lapangan guna mengetahui kronologis kasus tersebut. Berdasarkan CCTV warga, pelaku diduga perempuan.
Saat itu, D sedang bermain badminton bersama beberapa orang lainnya. Tiba-tiba, mereka didatangi dua orang yang menggunakan motor. Tanpa basa basi, salah satu pelaku turun dan menghampiri D.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan, penangkapan dilakukan oleh Dittipid Siber Bareskrim Polri lewat penelusuran media sosial.
Pasutri ini beralasan meminjam anak majikan sebagai 'pancingan' lantaran setelah 7 tahun menikah, keduanya tak kunjung diberi keturunan.
Seorang wanita berkebutuhan khusus sempat dikepung warga. Mereka mengira wanita itu penculik anak. Beruntung, wanita itu dapat diselamatkan polisi setelah sebelumnya sempat bersembunyi di sebuah musala.
Di sana mereka disuruh mencari uang. Para korban dibawa menggunakan kereta api jurusan Tanah Abang-Bogor. Sampai di lokasi, mereka dipaksa mengamen, mengemis, dan mencuri.
Asli menerangkan, edaran itu menyusul peristiwa hilangnya balita Ahmad Yusuf Ghazali, saat berada di dalam sekolah PAUD, Jumat (22/11) lalu. Balita Yusuf sendiri, ditemukan meninggal dunia mengenaskan, 16 hari kemudian, Minggu (8/12).