JK Punya Solusi Cegah Listrik Mati di Jawa
"Jawa Barat ini termasuk DKI harus sistem energinya harus bertingkat, pengamannya harus lebih tinggi cadangannya," kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8).
"Jawa Barat ini termasuk DKI harus sistem energinya harus bertingkat, pengamannya harus lebih tinggi cadangannya," kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8).
"Tidak bisa menghubungi siapa, cari tahu ada apa enggak bisa, mau cari menterinya enggak bisa. Ya anda juga pasti mencari informasi enggak bisa. Tapi PLN kemudian bantulah. Jadi ada generator. Tetapi yang lain tidak bisa," ungkap JK.
Arsul menilai polisi seharusnya bisa menginvestigasi penyebab-penyebab lain padamnya listrik agar mendapat temuan yang akurat.
Adapun anggaran yang akan digunakan untuk kompensasi tersebut merupakan murni dari perusahaan. Baik melalui kas perseroan maupun menggunakan dana belanja modal tahun ini atau capex.
Polisi memastikan tidak ada sabotase dari peristiwa padamnya listrik. Kerusakan akibat adanya pohon yang melebihi batas Right of Way (ROW) setinggi 8,5 meter dan mengakibatkan loncatan listrik atau flash disertai bunyi ledakan, masih diselidiki.
"Kami merasakan punya tanggung jawab untuk memanggil Direksi PLN untuk terlibat langsung juga karena dan kami ingin mendengarkan secara langsung dari pihak PLN apa yang sebenarnya terjadi," ujar Bara saat datang ke Gedung DPR Nusantara III.
Kondisi listrik padam massal di wilayah Jabotabek dan sebagian Jawa pada Minggu (4/8/2019) lalu rupanya malah memberikan keuntungan bagi pengusaha eceran (ritel) di pusat perbelanjaan (mall). Hasilnya, secara pendapatan meningkat hingga dua kali lipat.
Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mengalami kerugian sebesar Rp 507 juta karena terhentinya layanan pada 4 Agustus 2019 akibat kendala pasokan listrik PLN pukul 11:50 hingga pukul 20:00 WIB. Angkutan massal tersebut juga mencatat potensi kehilangan penumpang mencapai 52.898 orang.
Indonesia baru saja dihebohkan dengan listrik padam yang terjadi hampir di sebagian besar Jawa. PLN menjelaskan padamnya listrik di wilayah Jabodetabek dikarenakan adanya gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Bila berkepanjangan, tentunya akan berisiko bagi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III.
Minggu 4 Agustus kemarin meninggalkan pengalaman tak mengenakan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Sebab, penduduk harus menghabiskan sebagian besar waktunya seperti di zaman purba karena listrik padam. Presiden Jokowi mengatakan pemadaman listrik sangat merugikan masyarakat.
"Kemudian yang terjadi pada hari minggu posisinya adalah di utara pada titik jaringan Ungaran - Pemalang di Kecamatan Gunungpade terjadi gangguan di mana gangguan pertama terjadi pada 11.48 WIB," kata Sripeni.
Humas PT KAI Daop 6, Eko Budiyanto menerangkan, pihaknya mengeluarkan instruksi terhadap semua stasiun di bawah area Daop 6. Semua stasiun diinstruksikan agar melakukan pengecekan kondisi genset.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan alasan Menteri BUMN Rini Soemarno tak tampak mendampingi Presiden Jokowi ketika mendatangi Kantor pusat PT PLN (Persero). Moeldoko menuturkan, Rini Soemarno saat ini tengah menunaikan ibadah Haji.
Listrik Padam, Hotel dan Restoran Pesisir Banten Minta Ganti Rugi ke PLN. Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Banten Ashok Kumar mengatakan sulitnya berkomunikasi dengan agen travel membuat hotel dan restoran merugi kehilangan pengunjung.
"Kita (Komisi VI DPR RI) akan panggil juga pertanyakan komitmen kerja Plt Dirut yang baru belum sebulan," tegas Nasim Khan.
Bank Mandiri menyebut adanya kendala di mesin ATM dan EDC yang berada di luar jangkauan genset. Akses transaksi mobile banking juga dikeluhkan nasabah. Penyebabnya banyak provider telekomunikasi mengalami gangguan.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengaku kejadian listrik padam kemarin telah merugikan industri Tanah Air. Khususnya, pada industri berorientasi ekspor. Dia mengatakan pemadaman listrik sangat berdampak besar di hampir semua sektor industri, khususnya yang berproduksi 24 jam setiap harinya.
Listrik padam di sejumlah wilayah Jawa yang berlangsung sejak kemarin (4/8) saat ini berangsur kembali normal. Jasa Marga menambahkan, gardu tol di Gerbang Tol milik Jasa Marga dilengkapi dengan sistem backup berupa UPS dan Genset. Update sore ini transaksi elektronik di hampir seluruh Gerbang Tol sudah beroperasi.