Penjelasan Lengkap PLN dan Solusi Agar Listrik Tak Padam Lagi
Merdeka.com - Pemadaman listrik terjadi di sebagian wilayah Pulau Jawa, pada Minggu (5/8) lalu. Akibat pemadaman itu, Presiden Jokowi mendatangi direksi PT PLN (Persero) untuk minta penjelasan. Jokowi tak ingin peristiwa ini kembali terjadi.
Di hadapan Presiden Jokowi, Plt Dirut PT PLN (Persero) Sripeni Intan Cahyani menjelaskan secara rinci penyebab pemadaman listrik tersebut. Berikut penjelasan lengkapnya:
Gangguan Transmisi di Ungaran dan Pemalang
Plt Dirut PT PLN (Persero) Sripeni Intan Cahyani menjelaskan pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu (5/8) lalu karena gangguan transmisi sirkuit satu di wilayah Utara. Yaitu, Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) Ungaran dan Pemalang putus. Karena itu, listrik yang mengaliri wilayah Jawa-Bali menjadi terganggu.
"Kemudian yang terjadi pada hari minggu posisinya adalah di utara pada titik jaringan Ungaran - Pemalang di Kecamatan Gunungpade terjadi gangguan di mana gangguan pertama terjadi pada 11.48 WIB," kata Sripeni.
Jaringan Selatan Ikut Terganggu
Menurut Plt Dirut PT PLN (Persero) Sripeni Intan Cahyani, saat ini pasokan listrik wilayah Jawa-Bali ditopang dua jaringan yang berasal dari Utara dan Selatan. Baik daerah Selatan dan Utara masing-masing memiliki dua sirkuit. Ketika jaringan Utara sedang putus, PLN melakukan pemeliharaan satu sirkuit yang berada di jaringan Selatan.
Di dalam kondisi kesiapan daya tampung sirkuit yang terbatas, jaringan Selatan mendapatkan luapan daya listrik dari area Timur akibat putusnya jaringan di Utara. Luapan listrik tersebut membuat sistem jaringan listrik di wilayah Selatan ikut terganggu.
"Saat terjadi dua sirkuit Utara dilepas, kemudian daya dari Timur masuk ke jalur selatan, ini menyebabkan goncangan sistem. Nah goncangan ini tidak baik. Goncangan ini kalau dibiarkan maka pembangkit-pembangkit yang masih normal beroperasi bisa lepas. Karena itu, secara proteksi kesisteman, (wilayah Selatan ikut) melepaskan diri ini dan putus," jelas Plt Dirut PT PLN (Persero) Sripeni Intan Cahyani, Senin (5/8).
Jaringan Listrik ke Barat Lepas
Putusnya jaringan listrik di wilayah Selatan dan Utara membuat aliran listrik yang terpasok untuk ke Barat menjadi ikut tersendat. Lama-kelamaan jaringan pembangkit listrik wilayah Barat pun daya listriknya semakin melemah dan ikut terlepas. Akibatnya pada Minggu (4/8) lalu, sebagian daerah di wilayah Jawa listriknya padam. Hanya pembangkit wilayah yang menggunakan Jaringan Timur beroperasi normal.
"Pembangkit-pembangkit yang terhubung secara keamanan itu sudah melepaskan diri otomatis. Karena ini merupakan perlindungan terhadap mesin-mesin pembangkit tadi. Ini SOP-nya. Kemudian itu (banyak) lepas-lepas-lepas sehingga terjadi pemadaman," kata Plt Dirut PT PLN (Persero) Sripeni Intan Cahyani, Senin (5/8).
Butuh Waktu 8 Jam
Plt Dirut PT PLN (Persero) Sripeni Intan Cahyani menjelaskan, untuk menghidupkan lagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di setiap wilayah jaringan yang terganggu dibutuhkan waktu yang lama. Istilahnya, ada tahapan cold start. Artinya PLTU yang telah terlalu lama tidak terhubung akan beroperasi lagi dari posisi dingin yang membutuhkan proses operasional setidaknya 8 jam untuk kembali memproduksi uap. Dari uap itu, bisa digerakkan untuk turbin yang kemudian diproduksikan menjadi listrik.
"Jadi butuh 8 jam, 8 jam sejak GITET (Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi) Suralaya mendapatkan pasokan listrik dari Balaraja yaitu pada pukul sekitar hampir magrib itu masuk tegangan Balaraja menuju Suralaya. Makanya pukul 03.00 dini hari tadi sudah ada yang masuk lagi," katanya.
Diperlukan Tambahan Jaringan
Supaya masalah pemadaman listrik tidak terulang kembali diperlukan tambahan jaringan di Utara dan Selatan masing-masing sebesar 500 Kv. Tujuannya, agar ada cadangan jika salah satu sirkuit mengalami gangguan teknis seperti yang terjadi dua hari lalu. Hal tersebut telah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019-2020 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019-2024.
"Supaya nanti tidak cuma empat line dan sangat syarat (gangguan) dalam proses (penyaluran listrik) dari timur ke barat. Karena pusat beban banyak di Barat. Nah sudah ada RKP dan ini yang diminta Pak Jokowi akan segera dilaksanakan," Plt Dirut PT PLN (Persero) Sripeni Intan Cahyani, Senin (5/8).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaTagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi alasan keamanan dan keselamatan warga otoritas terkait terpaksa memadamkan jaringan listrik di Tagulandang.
Baca SelengkapnyaKorban tersengat arus listrik dan terjatuh kedalam bak air dalam posisi masih memegang kabel tersebut.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaHal ini merupakan upaya PLN Indonesia Power untuk turut andil dalam melestarikan Gajah Sumatra yang terancam punah.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca SelengkapnyaUntuk mengakselerasi pertumbuhan SPKLU, PLN membuka kolaborasi dengan berbagai pihak.
Baca Selengkapnya