Ini Identitas Satu Korban Dukun Slamet Pengganda Uang yang Baru Teridentifikasi
Identitas itu terungkap berdasarkan hasil pencocokan DNA yang dilakukan tim DVI Forensik RS Bhayangkara.
Identitas itu terungkap berdasarkan hasil pencocokan DNA yang dilakukan tim DVI Forensik RS Bhayangkara.
Polisi masih berupaya untuk memastikan identitas empat korban pembunuhan yang dilakukan Slamet Tohari alias Dukun Slamet Banjarnegara. Dari 12 korban yang ditemukan baru delapan yang sudah diketahui identitasnya dan jenazahnya sudah diambil pihak keluarga.
Meski tak masuk akal, namun nyatanya masih banyak masyarakat yang percaya akan dukun penggandaan uang di zaman modern saat ini. Hal ini pun tak terlepas dari kepercayaan yang sudah diturunkan dari orang zaman dahulu yang percaya akan fenomena klenik ini.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes, Iqbal Alqudusy menyebut pihaknya hingga saat ini masih berupaya untuk mengidentifikasi jenazah lainnya.
Pandra menjelaskan, untuk jenazah masih menunggu administrasi dalam rangka untuk dibawa ke Kabupaten Pesawaran, Lampung oleh otoritas setempat.
Jenazah pasangan suami istri, Irsad dan Wahyu Triningsih korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara diambil pihak keluarga. Jenazah yang ditemukan dalam satu liang kubur teridentifikasi dari foto dan baju yang dikenal oleh anaknya.
Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah membuat geger.
Pengamat Sosiologi Universitas Gadjah Mada, AB Widyanta menyebut ada 4 faktor utama membuat masyarakat masih percaya kepada penggandaan uang yang dilakukan oleh peramal atau dukun.
Walaupun secara logika, penggandaan uang yang dilakukan oleh Mbah Slamet tidak masuk akal, tetapi masih banyak masyarakat yang percaya dengan adanya penggandaan uang tersebut sehingga terus saja memakan banyak korban.
Kuasa hukum keluarga korban, Rizky Wahyu Pratama mengatakan, keluarga terkejut mendapat informasi kematian Mulyadi. Mereka berharap pelaku dapat dihukum mati.
Faktor himpitan ekonomi hingga keterampilan kerja yang rendah juga mendorong masyarakat tergoda aksi penipuan berkedok penggandaan uang. Ini karena ketidakmampuan mereka dalam menghadapi persaingan dunia kerja.
Perencana keuangan Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menilai masih banyak masyarakat yang terjerat penipuan dengan motif penggandaan uang ini akibat motif ingin kaya secara instan. Namun, mereka enggan untuk bekerja secara lebih giat untuk meningkatkan pendapatan.
Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah, membuat geger. Berdasarkan penyelidikan Polres Banjarnegara, jumlah korban dukun pengganda uang bernama asli Tohari itu mencapai 12 orang.
Polda Jawa Tengah mengungkap modus Slamet dukun jagal pengganda uang di Banjarnegara saat memperdaya korbannya. Dia lebih dulu meminta sejumlah uang dan menjanjikan bisa melipatgandakannya sampai miliar Rupiah.
Polres Banjarnegara mengungkap kasus pembunuhan berantai dilakukan dukun pengganda uang TH (45) alias Mbah Slamet.
Kasus pembunuhan yang dilakukan seorang dukun pengganda uang bernama Mbah Slamet (45), hingga kini masih bergulir. Hingga kini, sudah ada 12 jenazah yang ditemukan di sekitar rumah tersangka.
Sosok pria paruh baya di Banjarnegara menggegerkan masyarakat karena diduga menjadi dalang di balik tewasnya 11 orang. Pria bernama Slamet Tohari atau akrab disapa Mbah Slamet itu diketahui menjalankan aksinya dengan modus dapat melipatgandakan uang yang disetorkan korban kepada dirinya.
Penemuan mayat korban pembunuhan di area perkebunan Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah