Mengenal Rajah, Metode Pengobatan Tradisional Khas Aceh Ketika Terkena Penyakit Magis
Ragam metode pengobatan berbau magis tentunya terdapat di beberapa daerah di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Aceh.
Ragam metode pengobatan berbau magis tentunya terdapat di beberapa daerah di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Aceh.
Daerah di Indonesia tentunya memiliki metode pengobatan yang masih terikat dengan unsur-unsur magis. Di Aceh, salah satu praktik pengobatan tersebut dinamakan Rajah.
Rajah merujuk pada praktik pengobatan lisan dengan mengucapkan doa-doa. Pasiennya bukan menderita penyakit biasa, melainkan penyakit yang bersifat magis atau menggunakan kekuataan gaib.
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Rajah merujuk pada satu makna yaitu digunakan sebagai azimat untuk menolak penyakit.
Adapun yang mengartikan Rajah sebagai mantra atau doa, simbol-simbol seperti tato masyarakat suku Maya dan Anca di Amerika.
Dalam bentuk lisan, Rajah cukup populer di kalangan masyarakat setempat yang diajarkan secara turun-temurun atau diwariskan kepada keluarga atau orang terdekat. Selain dari kerabat dekat, Rajah juga bisa dipelajari melalui seorang "Guru".
Dalam praktiknya, Rajah yang populer di masyarakat Aceh ini tak bisa sembarang orang bisa menjadi Ureung Meurajah atau orang yang merajah.
Rajah yang bertujuan untuk mengobati penyakit yang tidak biasa, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang yang bisa merajah. Di Aceh, terdapat media bernama Penutoh, semacam pendidikan diploma yang menyatakan seseorang layak menjadi Ureung Meurajah atau tidak.
Penutoh sendiri adalah orang yang menjadi tempat mereka berguru. Ilmu yang diamalkan melalui semedi di gunung atau tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh sang guru serta menjalani amalan tertentu.
Rajah yang ada di Aceh cenderung digunakan sebagai metode pengobatan yang terkena serangan magis dan berbau klenik, seperti teluh, guna-guna, santet, dan sebagainya. Bahkan, nama-nama penyakit yang berkembang di masyarakat Aceh disebut Peunyaket Donya atau penyakit dunia.
Selain mengobati penyakit magis, Rajah lainnya lazim digunakan sebagai penangkal atau pelindung dari gangguan jin. Rajah jenis ini biasa dipraktikkan dengan mantra dan jimat yang harus dibawa oleh penggunanya kecuali ke tempat tertentu yang diharamkan.
Rajah dalam bentuk lisan atau mengucapkan doa-doa ini ditentukan menurut jenis penyakit yang diderita oleh pasien. Orang yang merajah pun bisa menentukan dalam penggunaan mantra dan doa dari berbagai sumber.
Secara garis besar, orang yang merajah biasanya menggunakan doa-doa yang bersumber langsung dari ayat-ayat Al-Qur'an. Masyarakat Aceh percaya bahwa ada orang yang mampu memanggil roh penjaga yang dikenal dengan Pari.
Selain itu, mereka percaya pada seseorang yang telah memiliki kelebihan dan diwariskan dari pendahulunya yang diyakini bisa menyembuhkan atau menjadi Ureung Meurajah.
Ada beberapa jenis-jenis penyakit magis yang bisa disembuhkan dengan Dirajah, seperti Sijundai, Seureubok, Burong, Teukeunong, Reuhat, adn Teumeungu.
Jenis Sijundai biasa dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap seorang perempuan akibat putus cinta atau rasa sakit hati yang menyebabkan sang wanita menjadi gila.
Seureubok adalah ramuan yang bertujuan untuk mencelakai orang lain. Sementara Burong adalah penyakit yang disebabkan oleh jin dengan cara menempul di tubuh korban (kerasukan).
Teukeunong masih mirip dengan Meurampot atau jin yang menempel di tubuh korban hanya saja penyakit yang timbul masih terbilang wajar. Sedangkan Reuhat adalah penyakit berupa rasa gatal yang menyiksa dari kulit hingga ke daging tubuh manusia.
Terakhir, Teumeungu adalah jenis penyakit disebabkan oleh setan yang berasal dari roh orang meninggal secara mengenaskan.
Kriya khas Palembang ini menjadi hiasan cantik di peralatan makan dan barang lainnya.
Baca SelengkapnyaKemunculan dongkrek awalnya sebagai upaya menolak bala atas pagebluk atau wabah penyakit.
Baca SelengkapnyaFamasulo, tradisi gotong royong antar masyarakat di Nias ketika pesta pernikahan akan berlangsung.
Baca SelengkapnyaPraktikkan resep kue tradisional asal Betawi yang satu ini, dijamin bikin ketagihan!
Baca SelengkapnyaDalam budaya Gayo Aceh terdapat salah satu kerajinan yang dari masa ke masa begitu berguna bagi kehidupan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaWalaupun tradisional, Gintiran memiliki prinsip kerja yang canggih dan mampu pisahkan gabah hingga 80 persen.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Melayu Riau, corak pada tenun Siak tidak hanya menjadi hiasan semata, tetapi juga mengandung makna yang mendalam serta berisi nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaBawang merah hanya sekadar bumbu dapur dengan aroma khas, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi obat penurun panas anak yang ampuh.
Baca SelengkapnyaTerowowngan ini merupakan metode yang umumnya digunakan untuk menggantikan jembatan yang melalui wilayah perairan yang lebar.
Baca Selengkapnya