Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Dua Orang Utan Sumatera Korban Perdagangan Ilegal, Kini Belajar di Sekolah Hutan

Kisah Dua Orang Utan Sumatera Korban Perdagangan Ilegal, Kini Belajar di Sekolah Hutan

Kisah Dua Orang Utan Sumatera Korban Perdagangan Ilegal, Kini Belajar di Sekolah Hutan

Dua Orang Utan Sumatra yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal kini ikuti sekolah hutan agar siap hidup dan dilepaskan ke alam liar.

Korban Perdagangan

Korban Perdagangan

Pada tahun 2021, Balai Konservasi Sumber Daya Bengkulu dan Lampung berhasil menyelamatkan dua ekor Orang Utan di Pelabuhan Bakauheni Lampung. Mereka pun rencananya akan dijual secara ilegal, begitu sedih melihat kata tersebut.

Kemudian, kedua ekor Orang Utan itu sempat dirawat di Lampung. Namun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merujuk mereka ke tempat rehabilitasi di Jambi yang bekerja sama dengan Frankfurt Zoological Society (FSZ) Indonesia.

Kisah Dua Orang Utan Sumatera Korban Perdagangan Ilegal, Kini Belajar di Sekolah Hutan

Sekolah Hutan

Selama setahun menjalani karantina di Jambi, kedua ekor Orang Utan yang bernama Siti dan Sudin itu mulai belajar di sekolah hutan. Tujuannya sendiri untuk melatih mereka dan mempersiapkannya kembali ke alam liar dengan pelatihan adaptasi. Siti dan Sudin nantinya akan belajar adaptasi dengan kondisi hutan dan juga pengetahuan jenis pakan dari hutan yang dapat dikonsumsi.

"Saat ini Siti dan Sudin masih menjalani proses reintroduksi seperti belajar hidup di alam melalui pelatihan sekolah hutan. Setiap hari, pelatih Orang Utan membawa mereka mengikuti sekolah hutan dari pagi sampai sore,"

Ungkap Staf Ahli Menteri LHK, Indra Exploitasia melansir dari situs resmi Menlhk (21/8)

Proses Belajar

Siti dan Sudin banyak belajar dari Orang Utan lainnya yang sudah lebih dulu hidup di alam liar agar memiliki insting bertahan hidup di hutan dengan cara menirunya. Meski memakan proses yang lama, mereka berdua memiliki karakter yang berbeda. Siti yang cenderung lebih aktif dibandingkan Surdin. Keduanya pun sempat tidak bisa memanjat pohon dan sering terjatuh. Namun, seiring berjalannya waktu mereka pun berusaha untuk belajar memanjat hingga berhasil.

Selama sekolah di sekirat area Sumatran Orang Utan Reintroduction Center (SORC) di Sungai Pengian, Jambi, Siti dan Sudin cenderung banyak berinteraksi dengan Orang Utan lainnya. Bahkan mereka terus tumbuh berkembang dengan meniru serta belajar dari aktivitas induk dan anak Orang Utan yang sering mereka temui di hutan.

Membuat Sarang

Dari hasil proses belajar di sekolah hutan SORC Jambi, Siti dan Sudin sekarang sudah bisa membuat sarang di atas pohon dengan cukup baik. Mereka sudah bisa memilih kayu atau dahan yang kuat untuk membangun sarang dan melipat dedauan menjadi sarang kecil. Namun Sudin masih belum bisa dan masih berbagi sarang dengan Siti atau menggunakan sarang Orang Utan lainnya.

Dirawat dengan Baik

Saat beristirahat di malam hari, Siti dan Sudin dirawat dengan sangat baik. Mulai dari mendapatkan segala jenis pakan mulai dari buah lokal hingga pakan dari hutan serta susu. Saking baiknya, mereka tidak pergi ke sekolah hutan saat turun hujan dan menerima sesi pengayaan perilaku di dalam kandang saja.

Ganjar Bebastugaskan Kepsek SMKN yang Tarik Pungli ke Siswa
Ganjar Bebastugaskan Kepsek SMKN yang Tarik Pungli ke Siswa

Kepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.

Baca Selengkapnya
Gus Ipul Ajak Masyarakat Stop Beli Rokok Ilegal karena Hambat Pajak
Gus Ipul Ajak Masyarakat Stop Beli Rokok Ilegal karena Hambat Pajak

Gus Ipul mengatakan bahwa pembangunan itu salah satunya dibiayai oleh pajak rokok. Dan yang menghambat pajak rokok ini adalah peredaran rokok ilegal.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak WNA Singapura Punya KTP Palsu Warga Tulungagung, 15 Tahun Tinggal di Indonesia secara Ilegal
Rekam Jejak WNA Singapura Punya KTP Palsu Warga Tulungagung, 15 Tahun Tinggal di Indonesia secara Ilegal

Mohtar dideportasi ke negara asalnya melalui Bandara Internasional Djuanda, Surabaya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bea Cukai Gempur Rokok Ilegal di Bekasi dan Pekanbaru, Nilainya Capai Setengah Miliar
Bea Cukai Gempur Rokok Ilegal di Bekasi dan Pekanbaru, Nilainya Capai Setengah Miliar

Bea Cukai semakin gencar memberantas peredaran rokok ilegal di masyarakat. Rokok ilegal merugikan negara hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya
Terbongkar, Ini Sosok dan Akal Bulus Kiai Gadungan Perkosa Santriwati di Semarang
Terbongkar, Ini Sosok dan Akal Bulus Kiai Gadungan Perkosa Santriwati di Semarang

Tersangka menipu dengan mengaku sebagai kiai untuk mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Hikmah Al Kahfi

Baca Selengkapnya
Cara Bea Cukai Berantas Penyelundupan di Selat Malaka
Cara Bea Cukai Berantas Penyelundupan di Selat Malaka

Selat Malaka jadi salah satu perairan penting yang perdagangan Indonesia dan Malaysia. Jalur ini tidak jarang digunakan praktik ilegal.

Baca Selengkapnya
Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu
Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu

Nasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya
Sederet Modus Curang Orangtua 'Akali' Zonasi PPDB, Demi Anak Masuk Sekolah Idaman
Sederet Modus Curang Orangtua 'Akali' Zonasi PPDB, Demi Anak Masuk Sekolah Idaman

Wali Kota Bogor, Bima Arya dibuat geram atas temuan dugaan kecurangan dalam proses PPDB pada sekolah negeri di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, 16 Orang Ditetapkan Tersangka Ilegal Loging Di Riau
Sepanjang 2023, 16 Orang Ditetapkan Tersangka Ilegal Loging Di Riau

Mayoritas kasus yang ditangani kapolisian yakni pengangkutan kayu secara ilegal.

Baca Selengkapnya