Penelitian Terbaru Ungkap Bahwa Menggunakan Tablet dan Gawai Buat Anak Lebih Sulit Kendalikan Emosi dan Sering Marah
Penelitian mengungkap bahwa anak yang sering menggunakan tablet mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur emosi.
Penggunaan tablet dan gawai oleh anak-anak semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak jarang, orang tua memberikan tablet kepada anak mereka sebagai cara untuk menenangkan tantrum atau sebagai alat hiburan.
Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan dampak yang cukup mengkhawatirkan dari kebiasaan ini, terutama terkait kemampuan anak dalam mengendalikan emosi dan mengelola kemarahan. Dilansir dari Medical Daily, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Jama Pediatrics menemukan bahwa penggunaan tablet pada usia dini dapat "berkontribusi pada siklus yang merugikan bagi regulasi emosi."
-
Apa yang menjadi masalah yang dihadapi para orang tua terkait penggunaan gadget anak? Kecanduan gadget pada anak telah menjadi salah satu masalah yang menghantui para orang tua.
-
Kenapa penggunaan gadget pada anak berbahaya? Anak yang mengalami kecanduan gadget tentu akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak ke depannya.
-
Bagaimana cara orang tua mengurangi ketergantungan gadget pada anak? Para orang tua, coba tips cepat dan aman ini untuk mengurangi ketergantungan gadget pada anak dikutip dari Thehealthsite.com (26/2).
-
Bagaimana cara mengatasi kecanduan gadget pada anak? Cara Mengatasi Kecanduan Gadget yang Dimiliki
-
Apa saja yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi anak kecanduan gadget? Ampuh, Ini 6 Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diketahui Orangtua Tidak sedikit anak-anak zaman sekarang yang sudah kecanduan gadget sejak masih kecil. Bukan hanya untuk hiburan saja, gadget juga bisa dijadikan sebagai media edukasi. Namun, anak-anak zaman sekarang banyak yang tidak bisa lepas dari gadget. Terlebih sejak pandemi melanda dunia. Parahnya, mereka bisa menjadi tantrum apabila tidak memainkan gadget selama satu hari. Gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak zaman sekarang. Anak juga menjadi lebih senang berdiam diri di rumah bermain gadget dibanding bermain bersama anak-anak lainnya di luar rumah.
-
Apa yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah anak mereka kecanduan gadget? Untuk mencegah kecanduan gadget pada anak, ajaklah mereka beraktivitas menyenangkan di luar ruangan.
Dilansir dari Medical Daily, hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan tablet yang terlalu dini tidak hanya meningkatkan frekuensi kemarahan dan frustrasi pada anak-anak, tetapi juga memperburuk kemampuan mereka dalam mengelola emosi tersebut.
Para peneliti mencatat bahwa penggunaan tablet secara berlebihan pada usia prasekolah dapat memicu peningkatan ekspresi kemarahan dan frustrasi. Dalam penelitian ini, mereka mengamati 315 anak prasekolah di provinsi Nova Scotia, Kanada, dari usia 3,5 tahun hingga 5,5 tahun. Melalui kuesioner yang diisi oleh para orang tua, peneliti menganalisis jumlah waktu layar yang digunakan anak setiap hari dan bagaimana hal ini mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengatur emosi.
Temuan menunjukkan bahwa hanya dengan tambahan satu jam waktu layar per hari pada usia 3,5 tahun, terdapat peningkatan signifikan dalam tingkat kemarahan dan frustrasi anak setahun kemudian.
"Penggunaan tablet pada anak usia 3,5 tahun dikaitkan dengan lebih banyak ekspresi kemarahan dan frustrasi pada usia 4,5 tahun. Kecenderungan anak untuk marah/frustrasi pada usia 4,5 tahun kemudian terkait dengan lebih banyak penggunaan tablet pada usia 5,5 tahun," tulis para peneliti.
Penelitian ini memperingatkan bahwa memberikan tablet kepada anak sebagai cara untuk mengatasi tantrum atau ledakan emosi dapat menciptakan siklus yang berbahaya. Tablet yang awalnya digunakan untuk menenangkan anak, justru dapat memperburuk masalah emosi dalam jangka panjang.
"Kami menemukan bahwa konsumsi tablet oleh anak berkontribusi pada peningkatan ekspresi kemarahan dan frustrasi, dan ekspresi emosi yang lebih besar ini kemudian menyebabkan peningkatan penggunaan tablet; dengan demikian, kemungkinan menyebabkan siklus berkelanjutan dari waktu ke waktu," jelas para peneliti.
American Academy of Pediatrics (AAP) juga memberikan panduan terkait penggunaan layar pada anak-anak. Mereka merekomendasikan agar anak-anak berusia dua hingga lima tahun dibatasi waktu layar tidak lebih dari satu jam per hari. Selain itu, AAP menyarankan agar orang tua memilih program yang interaktif, non-kekerasan, edukatif, dan pro-sosial untuk menjaga keterlibatan fisik dan mental anak.
- Buku Wasiat Ditemukan di Rumah Pasutri Lansia Tewas Penuh Luka Tusuk, Begini Bunyi Isinya
- Teror Pembakaran Kios dan Rumah Kosong Bikin Resah Warga Palangka Raya
- Rektor UIN Suska Riau Jadi Tersangka Kasus Penghinaan Dosen
- Pasutri Lansia Tewas Penuh Luka Tusuk di Rumah, Dua Pisau Ditemukan di Samping Jasad Suami
- FOTO: Timnas Indonesia Matangkan Strategi di Stadion Madya GBK Jelang Melawan Australia
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Intip Lagi Momen-Momen Menyentuh Paus Fransiskus di RI, Dicium 2 Kali Imam Besar Istiqlal
merdeka.com 06 Sep 2024 -
VIDEO: Kejutan Jokowi, Blak-blakan Sosok Faisal Basri "Pengoreksi Saat Pemerintah Tak Baik"
merdeka.com 06 Sep 2024 -
VIDEO: Respons Jokowi, Angkat Tangan Ada 41 Kotak Kosong di Pilkada 2024 "Yaa Proses Demokrasi"
merdeka.com 06 Sep 2024 -
VIDEO: Sampai Ngantuk, Jokowi Terpukau Aksi Martin Paes saat Timnas Indonesia 1-1 Lawan Arab
merdeka.com 06 Sep 2024 -
Resmikan Gedung Baru RSUP Wahidin Makassar, Presiden Jokowi Ingin Tekan Kematian Ibu dan Anak
merdeka.com 06 Sep 2024