Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

147 Spanduk larang salatkan jenazah pro penista agama diturunkan

147 Spanduk larang salatkan jenazah pro penista agama diturunkan Musala di Setiabudi. ©2017 merdeka.com/yunita

Merdeka.com - Spanduk tolak salatkan jenazah pendukung penista agama belakangan ini masih terjadi di beberapa tempat di Jakarta. Disinyalir spanduk itu sengaja dipasang untuk kepentingan politik pihak tertentu.

"Jadi kemarin Sabtu sudah dilaporkan 23 yang dicopot. Sekarang sudah 147 spanduk dicopot," kata Sumarsono, yang ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (13/3).

Menurut Sumarsono, diturunkannya spanduk tersebut bukan hanya dilakukan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Warga dan tokoh masyarakat sekitar juga berinisiatif mengambil langkah serupa.

"147 Spanduk sudah dicopot bukan oleh Satpol PP saja, tapi juga oleh kesadaran warga dan tokoh masyarakat setempat. Saya terima kasih kepada warga dan tokoh masyarakat yang ikut berpartisipasi menurunkan spanduk sendiri," ujarnya.

Dia juga menambahkan, ada kemungkinan spanduk-spanduk provokatif tersebut datangnya dari satu sumber dan ada penggeraknya. "Kemungkinan ya, tidak banyak sumber. Kalau banyak kan satu spanduk satu sumber. Kalau hurufnya sama dicetak bersama kan berarti ada yang menggerakan," ungkapnya.

Terkait penyelidikan lebih lanjut mengenai hal ini, Sumarsono menyerahkannya kepada pihak yang berwajib. "Aspek pidananya ya urusan polisi untuk menyelidiki lebih lanjut. Polisi pasti menyelidiki aspek-aspek pengamanan. Intelijen pasti sudah bergerak," tandasnya.

Hingga saat total spanduk berbau Sara yang sudah diturunkan sebanyak 273 di Januari, 40 spanduk di bulan Februari, untuk Maret sampai hari ini sudah ada 147 spanduk.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi

Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi

Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD

'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD

Mayjen Widi Prasetijono baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebagai letnan jenderal dan memakai bintang tiga di pundak. Ia akan menjadi bintang tiga termuda

Baca Selengkapnya
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.

Baca Selengkapnya
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.

Baca Selengkapnya
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya