
Bisnis Benih Holtikultura Punya Prospek Menjanjikan, Ini Penjelasan Guru Besar UGM
"Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah,"
"Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah,"
Selama ini masih sedikit orang yang menjalani bidang pertanian sebagai bisnis. Padahal apabila ditekuni dengan baik, bisnis ini bisa mendatangkan cuan berlimpah.
Hal inilah yang diungkap Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Profesor Aziz Purwanto.
Dia mengungkapkan bisnis benih holtikultura punya prospek menjanjikan untuk terus dikembangkan jadi peluang usaha pada sektor pertanian.
“Di bidang pertanian, industri perbenihan ini yang paling menopang. Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah,” kata Aziz dikutip dari ANTARA pada Sabtu (23/9).
Menurut Aziz, industri benih holtikultura di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang. Apalagi semakin banyak varietas baru untuk tanaman sayuran dan buah-buahan yang dilirik ke publik.
ujar Aziz yang juga anggota Tim Penilai dan Pendaftaran Varietas Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.
Menurut Aziz, sebagian besar produsen penghasil benih ini didominasi pelaku usaha UMKM. Kebanyakan pemiliknya adalah orang yang telah lama berkecimpung di perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian.
"Mereka mau berkecimpung dalam bidang pertanian karena industri benih ini tidak membutuhkan modal besar. Mereka umumnya jebolan dari perusahaan, paling tidak tahu soal pemasarannya," kata dia.
Varietas baru yang dirilis oleh produsen benih rata-rata didominasi jenis tanaman sayuran, seperti cabai, terong, bawang merah, serta melon dan semangka untuk tanaman buah.
Aziz mengatakan, untuk melepas jenis varietas baru, tanaman hortikultura memerlukan waktu pemuliaan tanaman sekitar tiga sampai empat tahun.
"Kadang dua tahun saja bisa karena sayuran itu sekitar tiga sampai empat bulan sudah panen. Umumnya varietas baru ini memiliki keunggulan dari sisi produksi lebih tinggi atau lebih tahan terhadap hama," katanya.
Sementara itu Kepala Pusat Inovasi Agroindustri (PIAT) UGM sekaligus pakar pemuliaan tanaman dari Fakultas Pertanian UGM Prof. Taryono mengatakan setiap varietas baru yang dirilis ke publik hendaknya memberi nilai tambah bagi produk pertanian dan memiliki keunggulan dari tanaman sejenis di pasaran.
"Harus ada sesuatu yang berbeda dari sisi keunggulannya agar kita memiliki kekayaan sumber daya genetik," kata dia.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibadah menjadi hal yang harus diutamakan oleh setiap manusia.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku gelap mata menyiramkan air keras lantaran kesal setelah dipecat korban.
Baca SelengkapnyaKenekatannya membuahkan hasil. Di mana ia mampu meraih omzet Rp30-40 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaProyek Tembaga BKM Asiamet di Kalimantan Tengah telah menyelesaikan tahap Studi Kelayakan.
Baca SelengkapnyaSatu buku dijual dengan harga Rp30 ribu per eksemplar dan harus dimiliki tip siswa TK,
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang menimpa Guruh itu bermula dari tahun 2011 lalu. Dimana, saat itu Guruh sedang membutuhkan uang untuk bisnisnya.
Baca SelengkapnyaKorban arisan bodong yang dilakukan korban mencapai ratusan dengan total kerugian Rp1,9 miliar.
Baca Selengkapnya