![Terungkap, Ini Motif Penusukan Imam Musala di Kedoya Jakarta Barat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/24/1716543426837-lysm5.jpeg)
![Terungkap, Ini Motif Penusukan Imam Musala di Kedoya Jakarta Barat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/24/1716543426837-lysm5.jpeg)
Polisi menangkap Muhammad Galang Sadewa alias MGS (25), pelaku penusukan imam musala berinisial MS (71).
Pelaku penusukan ditangkap polisi pada Kamis (23/5) malam.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan, motif pelaku melakukan aksi tersebut karena dendam dengan korban.
"Terkait dengan motif ini kita sudah melakukan serangkaian pendalaman terhadap pelaku. Jadi berdasarkan pengakuan pelaku, pelaku menaruh dendam terhadap korban MS, ketika pelaku menyukai salah satu cucu korban yang bernama A," kata Syahduddi kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (24/5).
Rasa suka ini timbul ketika terduga pelaku bekerja menjadi sebagai satpam di Pasar Kedoya, pada dua tahun lalu. Cucu korban juga bekerja sebagai pegawai toko emas di lokasi yang sama.
Dari rasa sukanya itu, kemudian pelaku tersebut langsung memberanikam diri dan menyambangi rumah A yang memang tinggal bersama korban. Namun pengakuan Pelaku saat itu mendapat sambutan kurang berkenan dari korban.
"Dalam kegiatan bertamunya, pelaku mendapatkan sambutan atau perlakuan yang kurang baik menurut pelaku atau terkesan merendahkan pelaku. Sehingga, pelaku merasa sakit hati dan berencana melakukan aksi pembunuhan tersebut," ujar Syahduddi.
Rencana penusukan itu dilakukan sejak peristiwa tersebut atau dua tahun lalu. Alasannya, pelaku beranggapan orang sekitar rumah korban sudah tidak mengenali wajahnya.
"Dan perlu diketahui juga bahwa niat untuk melakukan pembunuhan sebenarnya sudah dilakukan sejak dua tahun lalu, namun dilaksanakan pada saat ini dengan alasan supaya orang-orang sekitar rumah korban tidak mengetahui ataupun lupa dengan wajah ataupun identitas pelaku," kata Syahduddi.
Syahduddi memastikan terungkapnya motif penusukan dilakukan pelaku sehingga tidak ada unur SARA atas kejadian tersebut.
"Dengan adanya motif ini dapat kita sampaikan bahwa terjawab bahwa motif pembunuhan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan unsur SARA. Murni kepada urusan pribadi itu dendam pelaku terhadap korban," pungkasnya.
Korban mengalami luka tusuk yang dialami korban pada bagian pinggang sebelah kanan
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya melakukan aksi kejinya dengan menusuk punggung kanan korban menggunakan pisau lipat.
Baca SelengkapnyaDiketahui korban sehari-hari berprofesi sebagai pedagang
Baca SelengkapnyaPisau yang dipakai pelaku WK, berasal dari pelaku MZ.
Baca SelengkapnyaPelaku ND sebelumnya ditangkap polisi usai mengeroyok pelajar berinisial FY (20) hingga tewas di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi akhirnya mengungkap motif pelaku membunuh korban di Pasar Kramatjati.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku membunuh karena sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaJenazah Didi yang sudah membusuk akhirnya dievakuasi.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi di Masjid Al Ulaa, Kampung Baru, Balikpapan, pada Selasa (2/1/2024).
Baca Selengkapnya