Merdeka.com - Direktur Institut Nasional Penyakit Alergi dan Menular Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci menyampaikan ada tanda-tanda bahwa virus corona atau Covid-19 bisa menjadi penyakit musiman. Hal ini disampaikan saat pemaparan harian gugus tugas virus corona Gedung Putih, Rabu (25/3).

"Apa yang mulai kita lihat sekarang di Belahan Selatan dan negara-negara Afrika selatan adalah bahwa kita memiliki kasus yang muncul saat memasuki musim dingin," jelasnya, dilansir dari NBC News, Kamis (26/3).

"Jika sebenarnya mereka ada wabah besar, maka tidak dapat dihindari bahwa kita harus siap untuk siklus berikutnya."

Penularan virus corona diperkirakan akan melambat pada bulan-bulan yang lebih hangat, mirip dengan influenza, yang biasanya menyebar dari November hingga April atau Mei. Meskipun belum dapat dipastikan penyebaran virus corona akan berkurang di musim panas dengan sendirinya, tapi jika terjadi, maka AS perlu kembali mempersiapkan diri.

"Ini benar-benar menekankan perlunya melakukan apa yang kami lakukan untuk mengembangkan vaksin, mengujinya dengan cepat dan mencoba menyiapkannya sehingga kami akan memiliki vaksin yang tersedia di siklus berikutnya," kata Fauci.

Sampai saat ini para ilmuwan sedang mencari vaksin untuk mengobati Covid-19. Di AS sendiri, vaksin diperkirakan baru akan tersedia pada 2021-2022.