Tawanan Palestina Ini Kurus Kering Setelah Keluar dari Penjara Israel, "Saya Dipasung dan Mata Saya Ditutup Selama 45 Hari"
Israel menggunakan setrum listrik dan anjing untuk menyiksa para tawanan Palestina.

Tawanan Palestina yang ditangkap pasukan penjajah Israel mengungkap perlakuan kejam dan brutal yang dia alami selama ditahan setahun lebih di dalam penjara Israel. Ibrahim Mohammad Khaleel al-Shawish dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Khaleel al-Shawish dibebaskan pada Sabtu (8/2) dengan kondisi mengenaskan. Berat badannya turun drastis dengan kondisi tubuh kurus kering. Tubuhnya dipenuhi tanda-tanda bekas penyiksaan.
Al-Shawish mengungkapkan matanya ditutup, dibelenggu atau dipasung, dan dipaksa berlutut selama 45 hari sebelum dipindah ke penjara Negev. Di penjara Negev, dia disetrum dan diserang anjing.
Pria yang berasal dari Beit Hanoun, Gaza utara ini ditangkap pada 10 Desember 2023. Wajahnya dengan jelas menggambarkan tanda gizi buruk parah dan penyiksaan, seperti dikutip dari laman Press TV, Senin (10/2).
Dia juga mengungkapkan kondisi sel di mana dia ditahan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata karena buruknya.
"Apapun jenis penyiksaan yang bisa Anda pikirkan ada di sana. Mereka menyetrum Anda dan setrum listrik digunakan untuk menyiksa. Selain itu, anjing digunakan dalam penyiksaan," tuturnya.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam menyerahkan tiga tawanan Israel pada Sabtu ke Komite Palang Merah Internasional di kota Deir al-Balah, Gaza tengah. Israel kemudian membebaskan 183 tawanan Palestina sebagai bagian pertukaran tawanan tahap kelima berdasarkan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.