Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib Jutaan Paket di China Dibayangi Ancaman Virus Corona

Nasib Jutaan Paket di China Dibayangi Ancaman Virus Corona Pada 2020, China mencatat 158 juta pembeli online berbelanja barang dari luar negeri. ©AFP

Merdeka.com - Ketakutan dan kebingungan meliputi konsumen China dan pemasok barang luar negeri bahwa pembatasan China pada korespondensi internasional yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus corona dapat memiliki dampak negatif yang berkepanjangan pada bisnis belanja online dari luar negeri.

Kekhawatiran tertular Covid-19 dari jejak virus corona yang dibawa pada permukaan barang impor yang terkontaminasi telah lama ada di China, tetapi kekhawatiran ini meningkat pada Senin ketika pihak berwenang di Beijing mengatakan pasien pertama kasus varian Omicron di kota itu sebelumnya pernah menerima surat dari Kanada.

Media sosial dibanjiri unggahan warga yang mengungkapkan penyesalan dan kebingungan, di mana banyak pengguna mendapat sanksi karena memesan barang dari luar negeri.

"Saya baru saja menemukan kode saya berubah menjadi kuning, dan saya menerima telepon yang mengatakan bahwa saya perlu dites tiga kali dalam tujuh hari untuk mengubahnya kembali menjadi hijau karena saya menerima kiriman dari luar negeri," kata seorang pengguna Weibo yang berbasis di Guangdong, Selasa.

"Itu cerutu yang saya beli bulan lalu dan belum dikirim," imbuhnya, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (19/1).

China menggunakan sistem kode QR berbasis warna. Kode warna hijau diperlukan untuk memasuki gedung perkantoran atau fasilitas umum. Ini memungkinkan orang untuk bergerak lebih bebas daripada kode kesehatan kuning atau merah, yang memerlukan tes dan wajib karantina.

“Paket ini dapat mengubah kode saya menjadi kuning dan membuat saya tidak bisa pulang selama liburan Tahun Baru Imlek,” jelas Wang Wei (41), yang sering membeli produk luar negeri secara online dan baru saja membeli topi dari Eropa yang belum sampai.

“Ada juga pakaian olahraga yang ingin saya beli, tetapi karena ketidakpastian kode kuning ini, saya tidak berani memesan.”

Kasus pertama Omicron di kota Shenzen juga dikaitkan dengan paket dari luar negeri yang berasal dari Amerika Utara.

"Kemungkinan paparan virus corona melalui barang impor yang terkontaminasi dari luar negeri tidak bisa dikesampingkan," jelas pejabat kesehatan Shenzhen, Lin Hancheng pada Senin.

Tapi departemen kesehatan Kanada bersikeras, walaupun surat bisa terkontaminasi, risiko infeksi Covid ketika memegang surat atau kotak paket sangat kecil.

"Umumnya, virus corona termasuk variannya tidak menyebar dari produk atau paket yang dikirim selama beberapa periode hari maupun minggu," jelas Departemen Kesehatan Kanada.

Sebagai pencegahan, paket luar negeri akan menjalani serangkaian disinfeksi saat tiba di China, juga gudang penyimpanananya, sebelum diantarkan. Perusahaan jasa pengiriman di China mengonfirmasi tindakan tersebut telah diimplementasikan.

Biro Post Negara menerbitkan pemberitahuan pada Minggu berisi peringatan risiko virus melalui korespondensi dan pengiriman barang internasional dan meminta semua perusahaan harus mendisinfeksi secara menyeluruh bagian luar paket surat internasional, serta meminta mengurangi pembelian barang dari negara dengan risiko tinggi.

Bisnis anjlok

Pada 2020, China mencatat 158 juta pembeli online yang membeli produk dari luar negeri, menurut laporan firma penelitian pasar China, iiMedia pada April.

"Sejak pandemi mulai, pasar terpengaruh secara negatif," kata kepala analis iiMedia, Zhang Yi.

"Dari perspektif konsumen, permintaan menyusut," lanjutnya.

Pengendalian perbatasan yang ketat telah menghentikan perjalanan warga ke luar negeri, tapi usaha lintas batas (daigou) belum sepenuhnya bisa memanen keuntungan, kata pengusaha daigou yang berbasis di Austria.

"Sekarang situasi perekonomian domestik tidak baik, yang secara signifikan menekan permintaan masyarakat akan barang-barang mewah, dan biaya pengiriman juga melonjak, yang mendorong harga naik,” jelasnya.

Zona bebas bea Hainan juga telah menekan permintaan layanan daigou pada tahun lalu.

Penjualan bebas bea di provinsi pulau Hainan di China melonjak menjadi 50,49 miliar yuan (USD 7,9 miliar) pada 2021, tumbuh sebesar 83 persen dari tahun sebelumnya karena jumlah pembeli bebas bea juga meningkat sebesar 73 persen YoY, menurut angka resmi.

"Saya merasa melakukan bisnis daigou semakin sulit,” kata Neo Wang.

“Tidak ada orang di sekitar saya yang mengatakan bisnis mereka bagus.”

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Kebiasaan Orang China yang Bikin Penerbangan Sering Delay

Ini Kebiasaan Orang China yang Bikin Penerbangan Sering Delay

Akibat kebiasaan ini sering membuat jadwal penerbangan di China delay.

Baca Selengkapnya
Viral Pegawai Lapas Jambi Dicokok Bawa Sabu di Bungkusan Teh China, Ini Penjelasan Kadivpas

Viral Pegawai Lapas Jambi Dicokok Bawa Sabu di Bungkusan Teh China, Ini Penjelasan Kadivpas

Kadivpas berjanji akan menindak tegas pegawai yang kedapatan terlibat dalam kasus narkoba.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia

Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia

Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya