FOTO: Begini Kondisi Kapel Sederhana Saksi Bisu Pengabdian Paus Leo XIV untuk Kaum Miskin di Peru
Dari kapel sederhana di Trujillo hingga ke Basilika Santo Petrus Vatikan, perjalanan Paus Leo XIV menjadi simbol kuat tentang pelayanan yang dimulai dari bawah.

Kapel Biara Agustinus Santo Tomas de Villanueva di Trujillo, Peru utara, kini menjadi sorotan. Di tempat sederhana inilah Robert Fransiskus Prevost, yang terpilih sebagai Paus Leo XIV, pernah tinggal dan melayani sebagai misionaris antara tahun 1988 hingga 1998.
Selama satu dekade, kapel ini menjadi rumah sekaligus saksi bisu perjalanan pria kelahiran Chicago, Amerika Serikat, yang menghabiskan lebih dari 20 tahun hidupnya mengabdi bagi umat Katolik di Peru.
Prevost, yang resmi menjadi warga negara Peru pada 2015, dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan dekat dengan rakyat, terutama kaum miskin. Pengalamannya sebagai misionaris di wilayah utara Peru membentuk karakter kepemimpinannya yang humanis dan berpihak pada keadilan sosial.
Dikenal luas dengan julukan Santo dari Utara, Prevost telah menempati posisi penting bahkan sebelum memasuki konklaf — sebuah pencapaian langka di kalangan para kardinal.
Sebagaimana dikutip Liputan6.com, ia dua kali terpilih sebagai prior jenderal Ordo Agustinus, sebuah ordo religius yang didirikan pada Abad ke-13 oleh Santo Agustinus.
Pada 2023, ia dipanggil ke Roma untuk memimpin Kongregasi bagi Para Uskup, lembaga yang bertanggung jawab atas seleksi para uskup di seluruh dunia. Di saat yang sama, ia juga diangkat sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin — kawasan dengan jumlah umat Katolik terbesar di dunia.
Kedua jabatan ini membuatnya terlibat langsung dalam dinamika kepemimpinan Gereja global, dan menjadikannya figur sentral dalam percaturan internal Vatikan. Reputasinya sebagai pemimpin yang berpihak pada kaum miskin dan pelindung lingkungan semakin memperkuat kredibilitasnya.
Pastor Alexander Lam, seorang biarawan Agustinus asal Peru yang mengenal baik Prevost, menggambarkannya sebagai figur yang sangat dicintai umat.
“Bahkan para uskup di Peru menjulukinya santo, Santo dari Utara, karena dia selalu meluangkan waktu untuk siapa pun,” sebut Lam dalam wawancara dengan Associated Press di Roma.
“Dia adalah tipe uskup yang akan menemukanmu di jalan — sosok yang hadir di tengah umat.”
Lam juga mengenang satu momen penuh makna saat Paus Fransiskus berkunjung ke Peru pada 2018. Prevost memilih tidur di lantai bersama umat selama malam penjagaan menjelang misa kepausan, sebagai wujud solidaritas dan kedekatan dengan rakyat kecil.
“Itulah gaya Robert, penuh kehangatan dan kedekatan. Mungkin tidak selalu dalam bentuk gestur kelembagaan yang besar, tetapi justru dalam tindakan-tindakan manusiawi yang sederhana,” tambah Lam.
Kini, dari kapel sederhana di Trujillo hingga ke Basilika Santo Petrus di Vatikan, perjalanan Paus Leo XIV menjadi simbol kuat tentang pelayanan yang dimulai dari bawah, sebuah panggilan yang berakar pada kehidupan nyata umat dan perjuangan mereka. Sosok Santo dari Utara ini menapaki tangga kepausan bukan melalui kemewahan, melainkan melalui pengabdian panjang, spiritualitas yang mendalam, dan kepemimpinan yang membumi.
Begini Kondisi Kapel Sederhana Saksi Bisu Pengabdian Paus Leo XIV untuk Kaum Miskin di Peru

Suasana kapel biara Augustinus Santo Tomas de Villanueva di Trujillo, Peru Utara, pada 8 Mei 2025. Kapel biara Augustinus Santo Tomas de Villanueva ini pernah menjadi tempat tinggal Robert Fransiskus Prevost, yang terpilih menjadi Paus Leo XIV. (Steffano Palomino/AFP)

Sebelum diangkat menjadi Paus Leo XIV, Robert Fransiskus Prevost pernah tinggal di kapel ini antara tahun 1988 hingga 1998. Peristiwa tersebut menjadi salah satu bagian penting dalam perjalanan hidupnya sebelum mencapai posisi tinggi dalam Gereja Katolik. (Steffano Palomino/AFP)

Kondisi kamar sederhana dengan ranjang single bed yang menjadi tempat tidur Prevost selama tinggal di kapel biara Augustinus Santo Tomas de Villanueva. (Steffano Palomino/AFP)

Robert Fransiskus Prevost, pria kelahiran Chicago Amerika Serikat pada tahun 1955 yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Paus Fransiskus, menjadi warga negara Peru pada tahun 2015. (Steffano Palomino/AFP)

Sebelum terpilih menjadi Paus, Robert Fransiskus Prevost pernah mengabdikan diri selama lebih dari 20 tahun sebagai misionaris di Peru. (Steffano Palomino/AFP)

Pastor Ramiro Castillo menunjukkan foto yang menggambarkan Robert Francis Prevost, yang menjadi Paus Leo XIV pada 8 Mei 2025, di kamar tempat paus baru itu tinggal antara tahun 1988 dan 1998 di biara Augustine Santo Tomas de Villanueva, Trujillo, Peru Utara. Foto diambil pada hari pemilihan Robert Francis Prevost sebagai paus ke-267 Gereja Katolik Dunia. (Steffano Palomino/AFP)

Pastor Ramiro Castillo (tengah) bersama para biarawan berpose sambil memegang foto Robert Francis Prevost, yang menjadi Paus Leo XIV pada 8 Mei 2025, di kamar tempat paus baru itu tinggal antara tahun 1988 dan 1998 di biara Augustine Santo Tomas de Villanueva, Trujillo, Peru Utara. Foto diambil pada hari pemilihan Robert Francis Prevost sebagai paus ke-267 Gereja Katolik Dunia. (Steffano Palomino/AFP)