Fedi Nuril Ingatkan Para Aktor Film Harus Bahas Royalti dengan Produser di Awal Proyek
Fedi Nuril menekankan betapa krusialnya royalti bagi para aktor film, sehingga topik ini sebaiknya dibahas sejak awal proyek.

Aktor ternama Fedi Nuril mengungkapkan pandangannya tentang masalah royalti untuk para pemain film. Fedi menilai para pemain film seharusnya mendapatkan royalti, terutama jika film yang mereka bintangi berhasil dan memiliki masa tayang yang panjang.
"Karena film itu kolektif ya, dibuat bersama-sama. Tapi memang kembali ke negosiasi di awal. Kalau film itu yakin sukses dan usahanya dirasa dapat imbalan lebih, itu harus diomongin di awal," kata Fedi di kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, Minggu (27/4).
Dibahas Sejak Awal Proyek

Ia menekankan pentingnya untuk membahas isu royalti sejak fase awal proyek, bukan saat film sudah meraih kesuksesan. Langkah ini diambil untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam produksi.
"Kalau di tengah-tengah itu tidak adil karena nggak ada omongan sebelumnya," tambahnya.
Harus Aktif

Ketika ditanyakan mengenai perlunya aturan baru untuk menjamin adanya royalti, Fedi menjelaskan semua tergantung pada inisiatif dari produser. Ia memberikan penghargaan kepada produser yang mau memberikan royalti dengan sukarela, tetapi ia juga menyarankan agar para pemain film tidak hanya menunggu.
“Berharap dari produser kalau dia menginisiasi itu sangat dermawan, tapi kalau kita hanya menunggu juga kurang tepat. Jadi negosiasi bisnis bisa diajukan di awal,” jelas Fedi.
Pengalaman Fedi Nuril

Pengalaman Fedi menunjukkan betapa krusialnya melakukan negosiasi sejak awal. Ia menceritakan pernah berusaha untuk membahas masalah royalti di tahap awal proyek, termasuk pada film populer yang dibintanginya, AYAT AYAT CINTA.
"Saya pernah mencoba di awal, hasilnya untuk saya sendiri dulu," kata Fedi.
Walaupun begitu, Fedi mengakui proses negosiasi mengenai royalti sering kali tidaklah sederhana. Ia menjelaskan modal awal dari produser atau investor sering kali menjadi faktor utama yang dipertimbangkan, mengingat industri perfilman memiliki tingkat risiko yang tinggi.
“Modal dari produser atau investor itu besar, risikonya tinggi, banyak yang rugi ketimbang untung. Jadi hanya sekedar negosiasi atau mengajukan itu nggak masalah,” kata Fedi menutup pernyataannya.