Merdeka.com - Jika membicarakan 'kejantanan,' sepertinya tak ada referensi lain selain ke arah ukuran penis. Dengan munculnya budaya pornografi dan edukasi seks yang hingga sekarang tak pernah diajarkan secara gamblang, pria dan wanita di seluruh dunia sepertinya mengalami perbedaan pendapat terhadap soal ukuran penis yang sebenarnya.

Bahkan dalam sebuah survey yang diadakan oleh website medis asal Inggris, Dr. Ed, yang menanyai lebih dari 2.100 orang dari seluruh dunia, menemukan bahwa pria dan wanita sama-sama 'berasumsi berlebihan' terhadap ukuran penis rata-rata pria.

Para partisipan ditanyai soal berapa ukuran rata-rata penis yang diasumsikan sebagai ukuran ideal. Hampir separuh dari partisipan berasal dari Amerika Serikat, dan sisanya adalah partisipan yang tersebar di negara-negara di Eropa. Hasil dari survey in sedikit banyak bisa menggambarkan bahwa 'ukuran itu penting' bagi wanita, yang pada akhirnya juga penting bagi pria.

Jika dihitung rata-rata, persepsi ukuran rata-rata penis dalam benak wanita adalah 13,8 centimeter, sementara persepsi ukuran ideal menurut wanita adalah 15,8 centimeter. Dari perbedaan sebanyak dua centimeter ini saja sudah terlihat bahwa sepertinya wanita merasa ukuran penis seharusnya lebih besar.

Hal ini sedikit berseberangan dengan pria, di mana persepsi ukuran rata-rata penis dalam benak mereka adalah 14,1 centimeter, dan mereka berasumsi bahwa ukuran idealnya masih jauh, yakni 16,6 centimeter. Mengapa hasil penelitian yang berobyek wanita berseberangan dengan pria? Karena dari survey ini pria merasa ukurannya sudah cukup besar, sementara wanita berpikir kalau ternyata tak sebesar itu.

Dalam keseluruhan survey pun, tak ada persepsi ukuran 'ideal' yang sama atau lebih pendek dari persepsi ukuran rata-rata. Di Amerika Serikat, perbedaan antara persepsi rata-rata dan persepsi ideal ukuran penis bahkan hampir mencapai 3 centimeter. Terlihat betapa kurang puasnya wanita dan pria terhadap ukuran penis. Hal ini berbeda dengan di Belanda, di mana perbedaan tersebut hanya satu centimeter saja, menandakan pria dan wanita Belanda cukup puas dengan ukuran penis di negara mereka.

Secara keseluruhan, memang tak ada ukuran rata-rata penis secara universal. Alih-alih, pria dan wanita tanpa dasar tertentu justru menaruh ekspektasi yang tidak wajar terhadap ukuran genital pria. Hal inilah yang menyebabkan banyak sekali pria sangat terobsesi dengan ukuran, terutama panjangnya, yang membuat klinik dan operasi pembesaran penis jadi laris manis.

Survey ini sebenarnya hanyalah representasi ilmiah dari demografis yang besar, di mana sebenarnya seberapa penting ukuran menurut seseorang tentu tergantung individu masing-masing. Serta banyak juga hal yang mempengaruhi ukuran penis, seperti ukuran tubuh seseorang, diameter, serta khitan. Hal ini sebenarnya harus disikapi dengan tak memberi ekspektasi apapun terhadap ukuran penis, maupun tubuh manusia pada umumnya. Karena tubuh manusia juga hal yang misterius dan tak bisa ditebak. Apalagi mengharapkan 'ukuran tertentu' dari anggota tubuh seseorang, atau diri sendiri.