Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wali Kota Jakut Sebut Korban Gusuran Sunter Tak Punya Hak Pilih di Pilkada DKI

Wali Kota Jakut Sebut Korban Gusuran Sunter Tak Punya Hak Pilih di Pilkada DKI Korban Penggusuran Sunter. ©2019 Liputan6.com/Yopi

Merdeka.com - Warga Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara menuntut janji kampanye Anies Baswedan saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017.

Janji Anies, penggusuran bukan pilihan utamanya jika menjabat sebagai orang nomor 1 di ibu kota. Warga yang menyesali penggusuran tersebut mengklaim pendukung dan pemilih Anies saat Pilkada.

Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Widjatmoko justru ragu atas klaim warga memilih dan mendukung mantan Menteri Pendidikan tersebut saat maju dalam Pilkada DKI 2017.

"Cek saja didaftar pemilih sementara maupun daftar pemilih tetap, mereka ada enggak. Ya enggak terdaftar di DPS maupun di DPT. Terus mengklaim atas nama pemilih siapa," kata Sigit, Jakarta, Senin (18/11).

Ia menambahkan, sebelum melakukan penggusuran, Pemkot Jakarta Utara telah melakukan sosialisasi selama dua bulan. Saat proses eksekusi, menurut Sigit, berlangsung damai tidak ada intimidasi. Bahkan ada pula warga dengan suka rela membongkar sendiri bangunan semi permanen mereka.

"Jadi semua atas sepengetahuan warga, bahkan proses pembongkarannya kita hanya membantu, itu dilakukan sendiri oleh mereka," ujarnya.

Rusun Marunda Sudah Disiapkan

Pemkot Jakarta Utara dikatakan Sigit bukan sekadar membongkar lapak-lapak yang dijadikan tempat penampungan rongsokan, tanpa ada solusi seperti fasilitas rumah susun.

Rumah susun di Marunda, kata Sigit, telah disediakan Pemkot untuk menampung mereka terdampak penggusuran. Namun menurutnya, tidak ada warga yang mendaftar. Para warga justru kembali ke tempat tinggal masing-masing.

"Mereka pada umumnya kembali ke tempat tinggal, ada yang di Penggilingan, ada yang di daerah Kebon Bawang, ada yang ke Tanah Abang," ujarnya.

Sigit meyakini tidak ada warga yang mendaftar ke rumah susun karena sejatinya pemilik lapak rongsokan tersebut memiliki tempat tinggal. Lokasi rongsokan hanya sebagai tempat usaha.

Sebelumnya, warga yang tinggal di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara digusur pada Kamis (14/11). Mereka yang digusur sampai saat ini masih bertahan sampai waktu yang tidak diprediksi.

Warga Protes

Korban Penggusuran di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara mengaku diperlakukan seperti binatang. Mereka seperti tidak dipedulikan oleh pemerintah."Kami kayak binatang saja pak. Sudah dihancurkan (tempat) tinggal kami. Tidak ada relokasi," kata Mochamad Hasan Basri salah satu warga di lokasi, Minggu (17/11).Hasan menyayangkan sikap pemerintah menghancurkan tempat tinggalnya dan warga lainnya tanpa memberikan solusi. Hingga saat ini, dia dan warga lain sama-sekali tidak direlokasi usai digusur.Hasan dan warga sempat bertahan di lokasi meski diminta untuk meninggalkan tempatnya dalam waktu satu minggu. "Kemarin mau digoyang (bongkar) tapi warga melawan. (Akhirnya) tidak jadi," ucap dia.Warga berharap tidak dipindah dan tetap diizinkan kembali membangun tempat tinggal mereka seperti semula."Kalaupun direlokasi ke rusun kami tidak mau pak, kami kan bukan orang kantoran. Kami susah dagang," kata Hasan.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sederet Janji Anies saat Jadi Gubernur DKI Jakarta yang Sisakan Persoalan

Sederet Janji Anies saat Jadi Gubernur DKI Jakarta yang Sisakan Persoalan

Setelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kubu Anies Beberkan Pelanggaran-Pelanggaran Gibran yang Diklaim Tak Diproses Petugas Pemilu

Kubu Anies Beberkan Pelanggaran-Pelanggaran Gibran yang Diklaim Tak Diproses Petugas Pemilu

Laporan terhadap Cawapres Muhaimin Iskandar begitu cepat diproses oleh Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Anies Kampanye di Padang: Mau Pilih yang Didukung Konglomerat atau Rakyat?

Anies Kampanye di Padang: Mau Pilih yang Didukung Konglomerat atau Rakyat?

Prinsipnya membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang lemah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
VIDEO: Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya

VIDEO: Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya

Anies mencontohkan saat kampanye di Pilgub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Soal Pembangunan IKN, Anies Lebih Pilih Perbaiki Jalan dan Kelas Rusak di Kalimantan

Soal Pembangunan IKN, Anies Lebih Pilih Perbaiki Jalan dan Kelas Rusak di Kalimantan

Anies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Terungkap! Ditanya Cara Menang Lawan Paslon Didukung Presiden, ini Jurus Anies

VIDEO: Terungkap! Ditanya Cara Menang Lawan Paslon Didukung Presiden, ini Jurus Anies

Anies mengajak pendukungnya untuk menjaga setiap TPS saat pemilu nanti.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil

Anies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil

Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.

Baca Selengkapnya
Anies ke Pendukungnya saat Hari Pencoblosan 14 Februari: Harus Hati-Hati, Jaga Suara Kita

Anies ke Pendukungnya saat Hari Pencoblosan 14 Februari: Harus Hati-Hati, Jaga Suara Kita

Anies mengimbau pendukung berhati-hati. TPS harus betul-betul diawasi dengan benar.

Baca Selengkapnya
Cara Anies Atasi Kepentingan Partai dan Masyarakat Jika Bertabrakan

Cara Anies Atasi Kepentingan Partai dan Masyarakat Jika Bertabrakan

Sehingga, mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menyebut, ada empat patokan dalam mengambil suatu keputusan.

Baca Selengkapnya