Bos BTN Sebut Perbankan Mau Suku Bunga Acuan BI di Bawah 5 Persen
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Maryono, turut berkomentar soal keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan di level 6 persen. Memakai acuan dunia perbankan, dia berpendapat, nilai suku bunga acuan ini seharusnya bisa dibuat lebih rendah lagi hingga di bawah 5 persen.
Meski tetap bertahan di angka 6 persen, dia mewajari langkah bank sentral tersebut yang menurutnya dilatarbelakangi kondisi perekonomian global yang belum pasti.
"Ya kalau perbankan diharapkan turun. Tapi kan dengan kondisi luar negeri dan global yang masih fluktuatif, Indonesia stabil itu kan sudah menunjukan suatu prestasi," tuturnya di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (26/4).
Menurutnya, keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan seakan menunjukan bahwa stabilitas pasar keuangan di Indonesia sudah cukup stabil. Dia pun menyebutkan, BTN tidak melakukan penyesuaian dengan ditahannya suku bunga acuan ini. "Kalau penyesuaian saya kira tidak, karena BI Rate-nya tidak naik dan tidak turun," ungkapnya.
Adapun level ideal BI 7-day Reverse Repo Rate bagi dunia perbankan disebut bos BTN ini berada di bawah 5 persen. "Kalau bisa sih di bawah 5 persen. Kan pernah dulu di angka 4,75 persen," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp702,3 Miliar Sepanjang 2023
Keuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaRUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan
Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaJokowi akan Cek APBN Sebelum Lanjutkan Bansos: Kalau Anggaran Tak Memungkinkan Tidak Diteruskan
Jokowi menuturkan bantuan pangan dilanjutkan apabila anggaran tercukupi.
Baca Selengkapnya