Bank Indonesia: Tekan Defisit Jadi Solusi Pengurangan Utang Luar Negeri
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menilai salah satu solusi pengurangan utang luar negeri Indonesia adalah dengan menekan defisit neraca perdagangan.
"Kalau bisa defisit antara ekspor dengan impor terus diperkecil karena semakin besar defisit artinya kita makin besar butuh pembiayaan dari luar negeri," kata dia di Padang, Jumat pada acara Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia.
Menurut dia, kalau Indonesia bisa mengendalikan defisit neraca perdagangan maka artinya pembiayaan luar negeri untuk ekonomi Indonesia bisa lebih kecil. "Cara untuk menekan defisit tersebut dengan meningkatkan ekspor, meningkatkan produksi dalam negeri hingga mengurangi impor bahan bakar fosil dan menumbuhkan sektor pariwisata," kata dia.
Mirza menyampaikan saat ini utang Indonesia dibatasi tidak boleh lebih dari 60 persen dari pendapatan domestik bruto dan ini mengacu kepada standar yang dipakai Uni Eropa.
"Tapi negara Uni Eropa yang utangnya di bawah 60 persen dari PDB hanya Jerman dan Indonesia saat ini angkanya 29 persen dari PDB," ujar dia.
Dia mengemukakan alasan kenapa Indonesia harus berutang ke luar negeri karena dana dalam negeri tidak cukup. "Jika dijumlahkan total dana yang dimiliki perbankan di dalam negeri baru 33 persen dari total ekonomi Indonesia, artinya tidak cukup dan kalau mau membangun perlu dana dari luar negeri," katanya.
Pada sisi lain, saat ini utang luar negeri Indonesia berada pada tingkat yang normal, tetapi yang menjadi perhatian adalah harus dibayar dengan valuta asing. Oleh sebab itu utang luar negeri sebaiknya harus menghasilkan aktivitas ekspor agar menghasilkan valuta asing.
"Demikian juga pembangunan infrastruktur diharapkan akan bisa menunjang sektor ekspor," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaDi Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnya