Amerika bakal naikkan suku bunga 4 kali tahun ini, BI siap-siap cari 'selimut'
Merdeka.com - Bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) dikonfirmasi bakal menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali di tahun ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyebutkan hal tersebut sedikit meleset dari prediksi pasar yang hanya memperkirakan kenaikan suku bunga acuan AS sebanyak 3 kali saja.
"Tahun ini empat kali naik lebih besar, sebelumnya itu probabilitas kami tiga kali, ini satu perkembangan baru," kata Perry saat ditemui dalam acara open house di rumah dinasnya, Kebayoran, Jakarta, Jumat (15/6).
Dengan demikian Perry menegaskan, BI tidak bisa diam saja dan akan segera menerapkan kebijakan preemptive untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia terutama stabilitas nilai tukar Rupiah.
"Jangan hanya menunggu anginnya itu datang kita sudah mengantisipasi ya bahwa kita tidak akan menunggu The Fed nya akan naik 4 kali, kita sudah tahu probabilitas kenaikan 4 kali kan sudah lebih dari 50 persen. Jangan nunggu kemudian cari selimut, kita harus sediakan selimut," ujarnya.
Perry mengungkapkan ancang-ancang kenaikan suku bunga oleh The Fed akan dibahas pada Rapat Dewan Gubernur edisi bulan Juni. "Siap untuk dibahas dalam RDG 27 sampai 28 Juni ya detilnya," jelasnya.
Adapun langkah preemptive yang akan diambil BI ada beberapa kemungkinan. Bisa dari sisi kebijakan suku bunga acuan maupun relaksasi kebijakan makroprudensial. Kebijakan akan diambil berdasarkan kondisi yang terbaru.
"Setiap pengambilan keputusan kan ada update lagi, terus memperbaharui informasi - informasinya," jelas Perry.
Kebijakan preemptive tersebut bertujuan untuk mengantisipasi dan memitigasi dampak dari eksternal yaitu kenaikan suku bunga AS. Kebijakan yang diambil nantinya untuk menjaga stabilitas ekonomi, khususnya stabilitas nilai Rupiah.
"Itu yang terus saya ingin tekankan di situ. Dalam RDG yang akan datang kita akan membicarakan itu langkah-langkah preemptive itu termasuk kemungkinan kenaikan suku bunga."
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaMenaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya