Potensi Penerapan AI untuk Industri Masih Sangat Besar
Peluang pemanfaatan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk sektor industri dinilai masih sangat besar dan menjanjikan.

Peluang pemanfaatan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk sektor industri dinilai masih sangat besar dan menjanjikan. Hal ini disampaikan oleh OVP Enterprise Marketing & Regional Management Telkom Indonesia, Reni Yustiani.
“Potensinya masih besar. Di seluruh dunia arahnya memang ke sana (AI-red),” ujarnya ketika ditemui di Jakarta, Minggu (18/5).
Lantas, apa yang bisa dilakukan AI untuk sektor industri? Menurut Reni, AI dapat berperan penting dalam mendukung efisiensi dan efektivitas proses bisnis, terutama dalam hal analisis data dalam jumlah besar secara cepat dan akurat.
“Misalnya dalam suatu usaha, kita bisa melakukan profiling: berapa jumlah pengunjung per hari, berapa volume transaksi, dan kebutuhan tambahan apa saja yang bisa diidentifikasi untuk pengembangan bisnis,” jelasnya.
Ia mencontohkan penerapan AI di sektor usaha kecil dan menengah (UKM), seperti dalam layanan contact center. Dengan teknologi AI, perusahaan dapat menganalisis pola interaksi pelanggan dan mengoptimalkan layanan.
“Hal-hal yang bersifat insidental bisa lebih cepat terdeteksi dan dimitigasi. Dengan begitu, pelayanan ke pelanggan bisa menjadi jauh lebih baik,” tambah Reni.
Sementara itu, Lisa Nurfhatia Prizasaputri, Partnership Evaluation Enterprise Product Development Telkom Indonesia, menjelaskan bahwa Telkom telah mengembangkan berbagai solusi berbasis AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri.
“Salah satunya adalah Human Field dari Infomedia, platform manajemen sumber daya manusia (HRM). Lalu ada juga Tsurvey dari Telkomsel, platform survei yang dapat mengumpulkan data secara cepat dan akurat,” kata Lisa.
Ia menambahkan, berbagai solusi AI tersebut telah digunakan oleh pelaku usaha ritel seperti supermarket maupun minimarket hingga instansi pemerintahan. Produk-produk AI buatan Telkom juga bersifat fleksibel dan dapat diintegrasikan dengan sistem yang sudah dimiliki perusahaan.
“Solusi kami bisa di-customize dan tidak perlu membangun dari awal. Bisa diintegrasikan dengan sistem eksisting,” jelasnya.