Merdeka.com - Perangkat BlackBerry memang dulu pernah berjaya di Indonesia. Berbagai aplikasi yang ada di perangkat tersebut digandrungi masyarakat. Misalnya saja seperti BlackBerry Messenger (BBM).

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi muncul perangkat berbasis Android yang pelan-pelan menggerus pasar BlackBerry di Indonesia. Alhasil, perangkat BlackBerry mulai meredup. Di sisi lain juga karena keputusan dari pihak Pusat mereka untuk menghentikan produksi smartphone.

Perjalanan BlackBerry dari waktu ke waktu itu dipantau oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. Diakuinya, dulu orang Indonesia sempat menaruh hati pada perangkat BlackBerry. Sayang, kini hal itu tidak lagi. Meski begitu, aplikasi BBM masih digandrungi oleh 60 juta orang di negeri ini.

"Sayang untuk saat ini BB tidak lagi produksi handset tapi security fitur. Tetapi untuk BBM sendiri ada sekitar 60 juta orang pakai BBM," kata dia saat acara peluncuran BlackBerry Aurora di Jakarta, Kamis (9/3).

Kendati begitu, dengan munculnya BlackBerry Aurora yang dibesut oleh PT BB Merah Putih, seakan ada setitik harapan untuk mengulang kesuksesan perangkat tersebut. Pasalnya, baru-baru ini melalui PT BB Merah Putih, perangkat BlackBerry mencoba ‘dibangunkan’ kembali dari tidur lamanya melalui Aurora.

"Perangkat BlackBerry ini, mirip-mirip seperti cinta lama bersemi kembali hadir di Indonesia," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, BB Merah Putih memiliki lisensi untuk merek BlackBerry yang ditandatangani bersama BlackBerry Limited. Seluruh produksi perangkat ini dilakukan di Indonesia. Perangkat ini dijalankan dengan versi Android yang diklaim aman di dunia. Hal ini lantaran dalam perangkat lunak itu disematkan fitur keamanan yang terpercaya.