Buka suara Bahtiyar Duysak, mantan pegawai Twitter yang matikan akun Trump
Merdeka.com - Beberapa waktu yang lalu, dunia digegerkan dengan matinya akun Donald Trump selama 5 menit. Sang Presiden AS yang kerap membuat cuitan kontroversial tersebut dinonaktifkan akunnya oleh seorang pegawai Twitter di hari terakhir ia kerja di media sosial bergambar burung tersebut.
Nah, identitas sang karyawan yang sebelumnya dirahasiakan tersebut akhirnya terungkap. Seorang berkebangsaan Jerman bernama Bahtiyar Duysak tersebut diwawancarai oleh Techcrunch perihal perilaku yang dianggap banyak orang sebagai hal 'heroik' tersebut.
Menurutnya, tindakan tersebut merupakan hal yang tak dia sangka dan itu merupakan kesalahan. Pasalnya, dia tak menganggap tindakannya akan membuat akun Trump dinonaktifkan. Ia menganggap bahwa akun Trump terlindungi dari regulasi Twitter yang tertuang di Terms of Service karena ia adalah Presiden.
Kronologisnya, ada seseorang yang melaporkan akun Trump di hari terakhir Duysak bekerja. Sebagai pekerjaan terakhir, ia memutuskan untuk menonaktifkan akun Trump, mematikan komputernya, lalu keluar dari gedung.
Trump sendiri terang-terangan melanggar regulasi Twitter soal konten. Meski demikian, Twitter justru merilis pernyataan bahwa "mungkin ada kesempatan langka ketika kami (Twitter) membiarkan konten atau perilaku kontroversial yang melanggar Aturan agar tetap berada di layanan Twitter karena akan tetap ada ketertarikan publik," seperti dikutip dari Mashable.
Duysak sendiri merasa terganggu dengan dampak dari perilakunya tersebut. Ia yang sudah kembali ke Jerman, mengatakan bahwa ia terbebani dengan perhatian media dengan para reporter yang selalu "menguntit" media sosialnya.
Selebihnya, ia tidak merasa bahwa ia melakukan kesalahan.
"Saya tidak mencurangi siapapun, saya tidak melakukan apapun yang tidak diizinkan untuk saya lakukan," ungkap Duysak pada Techcrunch.
Menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trump Media Gugat Pendiri Truth Social, Media Sosial Punya Donald Trump
Gugatan tersebut menuduh Litinsky dan Moss telah gagal dalam mengelola perusahaan mereka.
Baca SelengkapnyaRespons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaCara Menyembunyikan Status Online di WA agar Tak Diganggu, Berikut Langkah Mudahnya
Berikut langkah-langkah mudah untuk menyembunyikan stasus online di WhatsApp (WA).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Alasan Mahfud Enggan Usut Kasus Peretasan Akun Instagramnya
Mahfud menilai akun media sosial tokoh publik dan politisi memang kerap diretas.
Baca SelengkapnyaCatat, Ini Lima Jenis Surat Suara Pemilu 2024 yang Harus Dicoblos
Hak suara terhadap pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
Baca SelengkapnyaHanya Pakai iPhone Bisa Melacak Lubang Hitam yang Misterius, Ini Nama Aplikasinya
Berikut nama aplikasi yang hanya tersedia di iPhone untuk mengecek lubang hitam.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Menteri Bahlil 'Ngotot' Ingin Pilpres Satu Putaran
Bahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.
Baca SelengkapnyaBerkas Kasus Rampung, TikTokers Tersangka Kasus Ujaran Kebencian Pendukung Lukas Enembe Segera Disidang
Satu tersangka itu bernama Aperlinus Bu’Ulolo (AB).
Baca SelengkapnyaPantun Akhir Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Pantun akhir tahun 2023 ini bisa dibagikan ke akun media sosial untuk menyambut awal tahun,
Baca Selengkapnya