7 Eksperimen yang menyilangkan hewan dan manusia, mengerikan!
Merdeka.com - Kecanggihan teknologi yang semakin maju membuat ilmuwan banyak bereksperimen dengan batasan yang makin lebar. Salah satunya adalah yang sudah dilakukan banyak sekali ilmuwan, yakni hibrida antara hewan dan manusia.
Hal ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Namun memadukan DNA manusia dan hewan ternyata bukanlah sebuah fantasi yang tidak akan terjadi. Justru, di saat ini ilmuwan di berbagai penjuru dunia sudah banyak melakukannya meski belum sah dibilang berhasil.
Berikut deretan eksperimen yang menyilangkan hewan dan manusia, melansir Listverse.
Persilangan manusia dan kelinci
Salah satu hibrida manusia dan hewan yang pertama berhasil dilakukan oleh ilmuwan di Shanghai. Sekelompok ilmuwan ini mencoba untuk menyuntikkan sel manusia di sel telur kelinci. Akhirnya, embrio yang muncul berupa separuh manusia separuh kelinci.
Eksperimen ini juga memperlihatkan bahwa DNA manusia cukup mendominasi karena embrio ini hanya mengambil sedikit dari DNA kelinci. Namun pada akhirnya, makhluk ini akhirnya tidak dibiarkan hidup karena ilmuwan membutuhkan sel induknya untuk eksperimen lain.
Persilangan antara manusia dan simpanse
China cukup berhasil dalam berbagai proyek hibrida manusia dan hewannya. Salah satu yang populer justru jauh sebelum hibrida manusia dan kelinci yang kami jelaskan di poin sebelumnya. Di tahun 1967, para ilmuwan China hampir sukses menghasilkan hibrida manusia dan simpanse. Namun sebelum semua terjadi, proyek digagalkan.
Ini adalah ide dari dua orang ilmuwan di Shenyang yang ingin menghasilkan makhluk baru berupa simpanse yang memiliki otak lebih besar, dan mulut lebih lebar. Akhirnya, mereka menginjeksikan sperma manusia ke simpanse dan secara sukses membuatnya hamil.
Proyek ini gagal karena gonjang-ganjing revolusi kebudayaan yang terjadi di era Mao Zedong. Laboratorium mereka diobrak-abrik oleh para pendukung revolusi dan sang simpanse meninggal dalam keadaan hamil 3 bulan. Tidak ada proyek semacam ini lagi yang disetujui karena etika kemanusiaan.
Kambing dan Sapi yang menghasilkan susu manusia
Di 2009, ilmuwan Rusia dan Belarusia memodifikasi gen kambing yang membuatnya memproduksi susu manusia (ASI), bukan susu kambing.
Para ilmuwan ini tidak bisa menghasilkan 100 persen susu ibu, namun 60 persen kandungan dari susu ibu bisa dihasilkan. Enzim pada ASI seperti lysozyme dan lactoferrin juga berhasil muncul di susu ini.
Pasca keberhasilan ini, para ilmuwan China juga bisa menghasilkan deretan sapi yang menghasilkan susu sapi dengan kandungan ASI. Total, mereka menghasilkan 300 sapi.
Tujuan mereka adalah untuk membuat ASI yang bisa dijual secara retail. Mereka benar-benar bisa melakukannya, namun para ilmuwan terhalan oleh etika kemanusiaan.
Hewan dengan organ manusia
Salah satu alasan mengapa ilmuwan ingin melakukan hibrida antara hewan dan manusia, adalah untuk menghasilkan hewan yang memiliki organ manusia, sehingga bisa jadi donor jika manusia membutuhkan. Di Amerika Serikat, hal ini merupakan salah satu ladang ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari dengan lebih dalam.
Salah satu ilmuwan yang melakukannya adalah Hiromitsu Nakauchi, yang sampai harus hijrah dari Jepang karena perilaku hibrida hewan dan manusia masih kontroversial dan ilegal di negeri Sakura. Namun AS justru mendanainya dengan kucuran uang yang melimpah.
Pada 2017, ia menghasilkan 186 embrio hibrida babi dan manusia, dan di 2018 ia mencoba untuk menghibrida domba dengan manusia. Banyak makhluk yang bisa lahir, namun setelah diuji coba dan dikembangkan, mereka dimusnahkan dalam waktu kurang dari 28 hari.
Alasannya, meski hewan ini memiliki DNA manusia, mereka masih sebagian besar hewan. Menurutnya, DNA manusia hanya ada kurang dari satu persen dan tak bisa menghasilkan organ manusia.
Tikus dengan hati manusia
Pada 2010, para ilmuwan dari Salk Institute for Biological Studies di California, AS, berhasil mengembangkan tikus yang memiliki hati sepenuhnya hati manusia. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk menginjeksinya dengan penyakit, terutama malaria dan hepatitis yang menyerang hati.
Ilmuwan memilih tikus, karena penyakit ini memang hanya menginfeksi primata, terutama manusia dan simpanse. Untuk mengujinya kepada simpanse, terdapat undang-undang yang melarangnya. Sampai saat ini, ternyata masih belum ada solusi dari bagaimana cara mengatasi deretan penyakit tersebut, karena sistem yang terlalu beda dan rumit antara tikus dan primata.
Tikus dengan otak manusia
Di tahun 2014, ilmuwan dari University of Rochester Medical Center di AS bereksperimen dengan membuat otak tikus memiliki jutaan saraf otak manusia. Para ilmuwan tersebut berhasil menggantikan keseluruhan otak tikus dengan sel otak manusia, dengan hanya menyisakan neuron intinya saja.
Dengan ini, tikus ini memiliki 12 juta sel otak manusia. Ini merupakan jumlah sel otak yang sungguh luar biasa bagi tikus. Berdasarkan hasil penelitian pada si tikus cerdas ini, ditemukan juga kalau tikus ini memiliki ingatan yang 4 kali lebih baik ketimbang tikus normal.
Monyet dengan sel saraf manusia
Di tahun 2007, ilmuwan dari Yale mencoba untuk menyuntikkan sel saraf inti manusia ke monyet yang menderita parkinson. Tujuannya, melihat apakah para monyet tersebut bisa sembuh. Hasilnya, monyet sembuh secara medis.
Meski divonis terkena parkinson, monyet tersebut akhirnya bisa berjalan, makan dengan baik, serta bisa bergerak bebas. Selain itu, sama sekali tak ada efek samping.
Salah satu hal kontroversial yang terjadi di sini adalah, sel yang disuntikkan ke monyet sangatlah sedikit. Dengan kadarnya yang sedikit, tidak ada perubahan secara perilaku yang akan terjadi. Akhirnya pertanyaan besar muncul, di mana jumlah yang besar dari sel inti manusia yang disuntikkan tentu akan menghasilkan 'sesuatu; yang lebih besar lagi. Sayangnya, hal tersebut akan mencurangi etika kemanusiaan.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
9 Hewan Hasil Kawin Silang Alami yang Pernah Terjadi, Bentuknya Unik-Unik
Aturan perkawinan di dunia hewan tidak selalu terikat batasan yang ketat, memungkinkan terjadinya kawin silang alami yang menciptakan hibrida unik. Simak disni!
Baca SelengkapnyaSains Ungkap Cara ini Meningkatkan Peluang Hidup Manusia 90 Persen jika Tersambar Petir
Berikut cara agar manusia punya peluang hidup jika kepalanya tersambar petir.
Baca Selengkapnya8 Hewan yang Mampu Berkembang Biak Tanpa Pejantan
Partenogenesis merupakan fenomena reproduksi tanpa keterlibatan pejantan, merupakan keajaiban alam yang dialami oleh sejumlah hewan. Simak disini!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
11 Hewan yang Bisa Hidup Tanpa Minum Air, Ada yang Mampu Bertahan Hingga 20 Tahun!
Manusia memiliki batasan waktu yang ketat untuk bertahan hidup tanpa oksigen dan air. Namun, di dunia hewan, ada yang memiliki kemampuan adaptasi luar biasa.
Baca SelengkapnyaStudi Terbaru Buktikan Manusia Purba Neanderthal Berburu Singa 48.000 Tahun Lalu
Temuan ini mengungkap keterampilan berburu dan kompleksitas interaksi manusia dengan lingkungan prasejarah.
Baca SelengkapnyaTak Semua Bertelur, 7 Ular Ini Berkembang Biak dengan Cara Melahirkan!
Dilansir dari a-z Animals menariknya ada beberapa spesies ular yang melahirkan anak hidup, mirip dengan mamalia. Simak selengkapnya disini!
Baca Selengkapnya5 Hewan dengan Kemampuan Mimikri Paling Jago Demi Bertahan Hidup
Temukan bagaimana hewan-hewan ini memanfaatkan mimikri untuk bertahan hidup dan mengatasi persaingan di lingkungan yang penuh tantangan.
Baca SelengkapnyaKalau Tak Ada Perang Dunia II, 6 Teknologi ini Tidak akan Pernah Muncul
Berikut enam inovasi yang dihasilkan dari Perang Dunia II di mana hingga saat ini masih digunakan:
Baca Selengkapnya5 Teknologi Tertua yang Hingga Kini Masih Digunakan
Teknologi yang telah ada sejak dahulu pun masih kerap digunakan hingga kini. Yuk, simak 5 teknologi tertua yang masih digunakan sampai saat ini!
Baca Selengkapnya