Sosialisasi Ganjil Genap di Jaktim Sampai 5 Agustus
Kasi Pengawasan dan Pengendalian Sudinhub Jakarta Timur, Riky Erwinda mengatakan 40 personelnya melakukan sosialisasi dan penjagaan di kawasan ganjil genap. Penjagaan dibagi dua sif.
Kasi Pengawasan dan Pengendalian Sudinhub Jakarta Timur, Riky Erwinda mengatakan 40 personelnya melakukan sosialisasi dan penjagaan di kawasan ganjil genap. Penjagaan dibagi dua sif.
"Pemberlakuan ganjil genap di tengah kenaikan angka Covid-19 di Jakarta merupakan keputusan yang tergesa-gesa dan tidak memiliki perspektif yang utuh tentang kebencanaan," kata Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Teguh P. Nugroho.
Selama masa pandemi ini, pemilik kendaraan membatasi kapasitas tebengan yakni tiga sampai empat orang untuk kendaraan minibus, dalam rangka menerapkan protokol kesehatan. Jika dalam kondisi normal, kendaraan tersebut dapat diisi oleh enam orang penumpang.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno meminta penerapan sistem ganjil genap harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas transportasi umum yang sehat.
Selain itu, untuk mencegah adanya penumpukan penumpang kereta. Berdasarkan foto yang diunggah akun @jktinformasi, Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan sejumlah bus di beberapa stasiun.
Menurut Trubus, kebijakan ini hanya akan menambah jumlah korban positif akibat virus Corona. Pengguna transportasi publik akan meningkat sehingga physical distancing tidak bisa diterapkan.
"Penerapan ganjil genap harus menunggu kurvanya turun. Saat ini saja belum sampai puncak. Masih jauh puncaknya," ujarnya.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengindikasikan volume lalu lintas di Jakarta terus mengalami kenaikan setiap harinya selama pelaksanaan PSBB transisi. "Bahkan volume lalu lintas di beberapa titik Jakarta telah melampaui sebelum masa pandemi Covid-19," ujar Syafrin.
"Kebijakan ganjil genap juga bisa dilakukan sepanjang hari atau juga ada tambahan pemberlakuan jam, jika analisis kami menemukan tidak ada perubahan (jumlah volume kendaraan)," jelas dia.
Selama tiga hari ke depan dari Senin (3/8) hingga Rabu (6/8), Ditlantas Polda Metro Jaya tidak memberlakukan penindakan dan masih menerapkan sosialisasi bagi kendaraan roda empat yang melanggar kebijakan ini.
Kebijakan ganjil-genap itu sendiri, direncanakan kembali beroperasi pada 25 ruas jalan dengan periode waktu pagi pukul 06.00-10.00 WIB dan sore pukul 16.00-21.00 WIB mulai Senin tanggal 3 Agustus 2020 mendatang.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan untuk pelaksanaan sistem ganjil genap akan disampaikan detail oleh Dinas Perhubungan dan Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, pelaksanaan sistem ganjil genap kendaraan bermotor tidak diberlakukan sejak Maret 2020.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, alasan belum diadakannya kembali kebijakan Gage tersebut. Karena untuk menghindari penumpukan penumpang pada kendaraan umum.
"Instrumen ganjil genap sama halnya dengan instrumen emergency break,"
Aziz mengharapkan Pemprov DKI Jakarta dapat mempertimbangkan kembali mengenai rencana sistem ganjil genap untuk motor.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai, penerapan aturan Ganjil Genap (Gage) untuk kendaraan pribadi harus segera diterapkan. Menyusul kembalinya aktifitas masyarakat di Jakarta.
Dia mengatakan, jika alasan ganjil genap untuk menekan volume kendaraan, hal itu bisa diterima dalam kondisi normal. Namun untuk saat ini, Teguh menganggap, wajar jika warga menggunakan transportasi pribadi untuk menghindari kerumunan.