225 Orang Tewas dalam Kerusuhan Kazakhstan
Kekerasan mematikan di Kazakhstan yang berawal dari unjuk rasa damai terkait kenaikan harga BBM mendorong pemerintah meminta bantuan dari blok militer yang dipimpin Rusia menewaskan 225 orang.
Monumen ini diberi nama "Taskamal" yang berarti "benteng batu".
Baca SelengkapnyaMakam ini milik masyarakat nomaden yang hidup pada abad ke-1 Masehi.
Baca SelengkapnyaHarta karun itu ditemukan di wilayah Kazakhstan dan berasal dari China.
Baca SelengkapnyaSosok jasad yang ditemukan pada 1969 silam ini masih misterius.
Baca SelengkapnyaDari zaman apa pahatan batu ini berasal masih menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaTajikistan memberlakukan RUU yang melarang hijab sejak 8 Juni lalu.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Gambar Manusia dan Hewan di Batu Berusia 3.500 Tahun, Jadi Bukti Seni Cadas Sejak Zaman Perunggu
Baca SelengkapnyaPerhiasan ini diduga merupakan barang impor dari China.
Baca SelengkapnyaNegara ini dikenal dengan kecantikan yang dimiliki para wanitanya. Tak jarang, negara ini bahkan dijuluki lumbungnya para bidadari.
Baca SelengkapnyaStruktur monumental yang disebut sebagai piramida Karazhartas ini ditemukan selama penggalian di sepanjang Sungai Taldy, wilayah Karaganda, Kazakhstan tengah.
Baca SelengkapnyaKota kuno ini terletak di tepi kiri hilir Syr Darya dekat bekas pantai timur laut aral, Kazakhstan.
Baca SelengkapnyaWalaupun identitas gadis ini masih misterius, makamnya memberikan wawasan berharga tentang peran dan kekayaan budaya yang ada di komunitasnya.
Baca SelengkapnyaHal yang mengejutkan, arkeolog menemukan banyak tulang dan gambar kuda di kompleks piramida ini. Apa maknanya?
Baca SelengkapnyaMausoleum atau makam megah ini berasal dari era Golden Horde atau Gerombolan Emas.
Baca SelengkapnyaKekerasan mematikan di Kazakhstan yang berawal dari unjuk rasa damai terkait kenaikan harga BBM mendorong pemerintah meminta bantuan dari blok militer yang dipimpin Rusia menewaskan 225 orang.
Keberuntungan berubah dengan cepat untuk Karim Massimov. Mantan kepala intelijen Kazakhstan itu pernah dipandang sebagai pesaing mantan presiden yang berkuasa selama tiga dekade, Nursultan Nazarbayev.
CSTO (Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif) yang dipimpin Moskow mengirim pasukannya ke Kazakhstan untuk membantu mengatasi kerusuhan.
Ketika gelombang protes yang belum pernah terjadi sebelumnya menyapu Kazakhstan dan berujung kerusuhan, China yang berbagi perbatasan sepanjang 1.782 kilometer dengan negara Asia Tengah itu tak berkomentar banyak dan hanya mengatakan itu adalah urusan internal yang diharapkan akan segera stabil.