Mencicipi Subbet, Makanan Khas Masyarakat Mentawai Terbuat dari Keladi
Kuliner khas Mentawai yang satu ini diolah menggunakan pisang, keladi atau umbi-umbian, dan kelapa yang bercita rasa lembut.
Kuliner khas Mentawai yang satu ini diolah menggunakan pisang, keladi atau umbi-umbian, dan kelapa yang bercita rasa lembut.
Kepulauan Mentawai tak hanya menyimpan pesona wisatanya yang indah. Bagi kamu yang sedang berlibur ke sini, jangan lupa untuk mencicipi makanan khasnya yang bernama Subbet.
Meski namanya terdengar asing dan kurang populer, Subbet menjadi makanan favorit bagi masyarakat Mentawai. Pasalnya makanan ini memiliki tekstur yang lembut dan menggugah selera.
Penasaran dengan kuliner khas Kepulauan Mentawai ini? Simak ulasannya yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.
Bahan utama untuk membuat Subbet terdiri dari 3 macam, yaitu Pisang (Bagok), Keladi (Gettek), dan Kelapa (Toitet). Keladi adalah sejenis umbi-umbian yang mirip seperti talas.
Keladi dipilih karena bahan makanan ini ternyata sudah menjadi pilihan utama masyarakat Mentawai sejak dulu selain pisang dan sagu.
Penggunaan Keladi sebagai bahan utamanya karena di Mentawai tidak ada tanaman padi karena kualitas tanah terlalu kering.
Sekilas, olahan Subbet ini mirip dengan kudapan khas Jaw, yaitu Klepon dan Onde-Onde. Bentuknya bulat dan lonjong serta bagian luarnya dilapisi parutan kelapa.
(Foto: wikipedia)
Perbedaan Klepon dengan Subbet, yaitu kalau Klepon terbuat dari tepung beras dengan gula merah di dalamnya. Jika Subbet terbuat dari keladi atau umbi-umbian yang dicampur dengan pisang tanpa adanya gula merah.
Dalam mengolah Subbet, apabila tidak terbiasa akan terasa rumit. Bagi masyarakat Mentawai, mengolah Subbet sudah merupakan hal yang biasa.
Pertama, keladi direbus terlebih dahulu hingga empuk. Kemudian tumbuk di atas cobek yang terbuat dari kayu. Setelah halus, barulah dibentuk bulat-bulat lalu gulingkan adonan di atas parutan kelapa.
Untuk mendapatkan cita rasa Subbet yang nikmat, bisa mencampurkan keladi dengan pisang lalu ditumbuk secara bersamaan. Rasa manis dari pisang akan menambah cita rasa yang berbeda.
Hingga saat ini, keberadaan makanan yang satu ini masih lestari. Pasalnya masyarakat masih terus mengonsumsinya hampir setiap hari.
Baca SelengkapnyaBentuknya yang unik membuat banyak orang penasaran dengan makanan yang satu ini.
Baca SelengkapnyaKuliner yang satu ini dapat dengan mudah ditemui di warung-warung sekitar dan tak sedikit warga setempat yang mampu untuk mengolahnya sendiri.
Baca SelengkapnyaMenu ini menjadi salah satu kuliner yang mudah dibuat di rumah dengan bahan yang sederhana.
Baca SelengkapnyaAgar lauk yang ada cukup untuk seluruh anggota keluarga, emak-emak di Bojonegoro punya siasat khusus membuat nasi templek sambal cos.
Baca SelengkapnyaMie kangkung jadi kuliner yang wajib dicicipi saat bertandang ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaKuliner olahan sapi dengan bumbu rempah yang beragam. Siap manjakan lidah.
Baca SelengkapnyaKue Saren, makanan tradisional yang langka khas Jambi yang menggunakan pewarna alami dari abu kayu jeruk purut.
Baca SelengkapnyaHanya dengan Rp5 ribu nasi goreng miskin sudah bisa dinikmati.
Baca Selengkapnya