Merdeka.com - Pada seorang wanita, terdapat sejumlah kondisi yang bisa mempengaruhi organ kewanitaan mereka. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya sejumlah perubahan kondisi pada organ kewanitaan.
Sejumlah hal bisa menyebabkan vagina menjadi basah, gatal, terasa panas, bengkak, atau bahkan mati rasa. Makanan yang kamu konsumsi atau kondisi kesehatan yang kamu miliki bisa menyebabkan munculnya sejumlah kondisi pada organ kewanitaanmu.
Rasa kesemutan atau mati rasa yang dialami seseorang juga bisa menjadi pertanda adanya masalah atau hal tertentu pada wanita. Ketika mengalami hal ini, kamu disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obgyn.
"Adanya benjolan, bintik, rasa tak nyaman, gatal, perubahan warna, ukuran, atau simetri yang terjadi harus segera dilaporkan ke ginekologis," terang Dr. Adeola Olaitan, konsultan ginekologis.
Walau begitu, terdapat sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan vagina seorang wanita mengalami sensasi mati rasa yang terjadi. Hal yang terjadi ini bisa mulai geli kesemutan hingga mati rasa secara total. Dilansir dari Refinery29, berikut sejumlah masalah kesehatan yang bisa menyebabkan vagina mengalami mati rasa.
Ketika kamu terangsang, darah bakal mengalir ke vulva. Selanjutnya organ kewanitaan bakal menjadi basah dan genital sedikit bengkak. Pada beberapa orang, perasaan terangsang ini bisa menyebabkan sedikit kesemutan. Jika hal ini yang terjadi dan kesemutan hanya berupa sedikit geli, maka masalah ini tidak berbahaya bagi kesehatan.
Perasaan kesemutan yang menggelitik ini bisa terjadi sebelum, ketika, atau setelah kamu mengalami orgasme. Walau tak sering terjadi, masalah ini bukan merupakan hal yang patut dicemaskan. Namun jika perasaan yang muncul ini menjadi mati rasa, hal ini mungkin merupakan kondisi kesehatan yang patut diperhatikan.
Bersama dengan munculnya rasa gatal dan terbakar, sejumlah orang mungkin mengalami kesemutan atau mati rasa karena infeksi jamur. Ketika mengalami kondisi ini, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapat perawatan agar masalah ini menghilang.
Gejala umum dari infeksi saluran kencing termasuk rasa terbakar ketika buang air kecil, keinginan untuk segera buang air kecil, serta air kencing yang keruh. Pada beberapa orang, muncul perasaan kesemutan terutama ketika buang air kecil.
Sejumlah orang yang menderita herpes pada organ kewanitaan mereka dilaporkan mengalami perasaan kesemutan pada organ intim mereka. Sebaiknya segera menemui dokter untuk mengobati penyakit ini agar masalah kesehatan ini segera diatasi.
Ketika hamil, tubuhmu mengalami peningkatan hormon bernama relacxin. Hormon ini membuat ligamen di tubuhmu mengendur dan saraf terjepit sehingga memunculkan rasa kesemutan dan mati rasa. Selain itu, ketika hamil, uterus juga mungkin memberi tekanan pada saraf.
Bersepeda bisa menimbulkan mati rasa pada organ vital baik pada pria maupun wanita. Tekanan sadel yang terjadi ketika bersepeda bisa menekan vulva sehingga menyebabkan mati rasa pada organ kewanitaan.
Kesemutan pada vulva biasanya merupakan pertanda gejala kesehatan lain seperti multiple sclerosis, kanker vulva, serta sejumlah penyakit kesehatan lainnya. Pada kondisi ini, rasa kesemutan ini disertai sensasi lain seperti nyeri dan mati rasa.
Sejumlah hal tersebut bisa menyebabkan munculnya kesemutan hingga mati rasa pada organ kewanitaan. Sejumlah hal di atas memang tak berbahaya, namun beberapa harus diatasi secepat mungkin. [RWP]
Baca juga:
Begini Cara Mengatasi Otot Organ Kewanitaan yang Mengendur
Antisipasi Masalah, Begini Cara Cek Kesehatan Organ Kewanitaan Secara Mandiri
Begini Cara untuk Mengatasi Munculnya Aroma Tak Sedap dari Arema Kewanitaan
Sejumlah Hal yang Penting Diketahui Terkait Rasa Gatal di Organ Kewanitaan