Berapa Takaran Aman Konsumsi Nasi Putih Bagi Penderita Diabetes?
Pada penderita diabetes, konsumsi nasi putih perlu sangat diperhatikan.

Bagi penderita diabetes, makanan yang mereka konsumsi perlu sangat diperhatikan. Hal ini termasuk konsumsi nasi putih yang mereka lakukan.

Berapa Takaran Aman Konsumsi Nasi Putih Bagi Penderita Diabetes?
Nasi putih merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, bagi penderita diabetes, nasi putih dapat menjadi sumber masalah karena mengandung karbohidrat yang tinggi dan indeks glikemik yang tinggi.
Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berbahaya bagi penderita diabetes. Oleh karena itu, penderita diabetes harus membatasi konsumsi nasi putih agar kadar gula darah tetap terkontrol.
Lalu, berapa takaran aman konsumsi nasi putih bagi penderita diabetes? Menurut American Diabetes Association (ADA), penderita diabetes disarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 45-60 gram karbohidrat per kali makan. Jumlah ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan, aktivitas, dan obat-obatan yang digunakan oleh penderita diabetes.Penderita diabetes masih bisa mengonsumsi nasi putih, hanya saja dalam jumlah terbatas. Sebagai contoh, jika sebelumnya seseorang mengonsumsi satu porsi nasi atau sebanyak 100 gram, maka setelah memiliki diabetes, porsinya harus dikurangi setengah dari biasanya atau menjadi 50 gram.

Kalau masih merasa lapar, penderita diabetes bisa mengonsumsi makanan sumber karbohidrat lain yang memiliki indeks glikemiks rendah, seperti kentang. Nasi goreng juga sebaiknya dihindari karena kandungan minyak di dalamnya bisa memengaruhi kadar gula darah.
Nasi putih yang baru matang memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi daripada nasi putih yang sudah dingin atau disimpan. Hal ini karena proses pendinginan atau penyimpanan dapat meningkatkan kadar pati resisten dalam nasi putih, yaitu jenis pati yang tidak mudah dicerna dan tidak meningkatkan gula darah.
Sebuah penelitian di Journal of Nutrition College menunjukkan bahwa nasi putih yang disimpan selama 24 jam memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi putih yang baru matang. Selain itu, nasi putih juga dapat diganti dengan nasi merah, yang memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan kandungan serat yang lebih tinggi.
Serat dapat membantu menurunkan penyerapan gula darah dan meningkatkan rasa kenyang. Sebuah penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha menunjukkan bahwa nasi merah dapat menurunkan kadar gula darah postprandial (setelah makan) lebih efektif daripada nasi putih.

Namun, mengonsumsi nasi merah atau nasi putih yang disimpan saja tidak cukup untuk mengontrol gula darah. Penderita diabetes juga harus memperhatikan porsi dan jenis makanan lain yang dikonsumsi bersama nasi, seperti lauk, sayur, dan buah.
Makanan yang mengandung protein, lemak, dan serat dapat membantu menurunkan indeks glikemik dari nasi dan mencegah lonjakan gula darah. Beberapa contoh makanan yang baik dikonsumsi bersama nasi adalah ikan, ayam, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, sayur hijau, dan buah-buahan segar.
Selain itu, penderita diabetes juga harus mengatur jadwal makan, menghindari makan berlebihan, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. Hal ini dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk menurunkan gula darah.
