Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Reaksi tubuh ekstrem ini terjadi ketika kita patah hati!

7 Reaksi tubuh ekstrem ini terjadi ketika kita patah hati! Reaksi ekstrem yang terjadi pada tubuh ketika patah hati. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Perpisahan memang menguras sisi emosional kita. Hal ini terjadi meski hanya di hubungan pacaran, dan tak jarang juga pernikahan. Namun ternyata tidak hanya sisi emosional yang terkuras, kesehatan pun juga.

Tentu tidak secara langsung para pasangan yang berpisah ini kadar kesehatannya menurun. Meski terkadang seseorang yang putus langsung jadi 'liar' dengan merokok dua pak sehari dan menenggak minuman keras di malam hari, namun tak bisa dipungkiri bahwa sisi emosional sangat berpengaruh pada kesehatan.

Banyak sahabat yang berkata "jaga diri baik-baik" ketika kita putus, yang mungkin berarti: istirahat yang cukup, makan teratur, dan jaga diri dari hal-hal yang merusak tubuh. Mengapa seperti itu? Karena seringkali secara tidak sadar kita melakukan hal-hal yang tidak menyehatkan ketika kita patah hati. Makan terlalu banyak makanan manis, tidur pagi, dan berdalih khilaf menenggak minuman beralkohol.

Namun tahukah Anda, bahwa ada reaksi psikologis yang akan muncul pada tubuh kita ketika kita patah hati? Dilansir dari Marie Claire, ada tujuh reaksi psikologis yang beberapa adalah minor, dan bisa jadi cukup ekstrem.

Otak Anda mengirim rasa sakit, dan rasa ingin bertemu sang mantan

Jika Anda merasa ingin bertemu mantan, itu hanyalah imajinasi Anda. Hal ini terjadi karena otak dapat mendistorsi rasa sakit hati akibat patah hati ketika Anda sedang memperjuangkannya. Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan di Journal of Neurophysiology, menemukan bahwa seseorang yang diberikan gambar mantannya, beberapa bagian otak akan mengirimkan sinyal sakit secara fisik kepada aktivitas tertentu yang dilakukan tubuh.

Di studi tahun 2011 di Columbia University, menunjukkan bahwa ketika Anda sedang masa transisi sehabis putus, dan Anda patah hati, sebuah area di otak akan aktif untuk berhasrat menginginkan kembalinya sang mantan, dengan cara kerja yang sama dengan kokain yang adiktif.

Beruntung, studi tahun 2013 yang diterbitkan di Psychological Science menunjukkan bahwa acetaminophen, sebuah bahan aktif dalam beberapa obat pain-killer, juga dapat meredakan beberapa sakit fisik akibat 'social rejection,' yang seseorang rasakan sehabis diputus.

Tubuh kita berubah ke 'fight-or-flight' mode

Fight-or-flight adalah fenomena biologis alamiah tubuh kita, di mana jika kita mengalami ketakutan akan mengalami ancaman dan bahaya, tubuh akan secara alami merilis hormon adrenalin dan kortisol. Ini akan kita alami jika kita berada di hutan dan takut akan binatang buas, atau kita akan melakukan bungee jumping yang pertama kalinya.

Permasalahannya adalah, ketika patah hati, entah mengapa tubuh kita berubah pada moda fight-or-flight, di mana sebenarnya tidak ada orang patah hati yang kerjaannya hanya merenung membutuhkan reaksi biologis yang menyebabkan 'adrenaline rush' semacam ini.

Dampaknya cukup membuat tidak nyaman, seperti pegal linu, otot yang membengkak karena hormon kortisol secara alami membangun otot Anda untuk persiapan dalam keadaan bahaya. Selain itu detak jantung yang berdegup kencang yang disebabkan oleh adrenalin dan kortisol.

Sistem pencernaan melambat

Lagi-lagi, hormon adalah penyebabnya. Menurut Jennifer Nelson dari MSNBC, hormon kortisol yang dirilis secara alami oleh tubuh ketika kita patah hati (simak kembali poin #2), dapat mengurangi aliran darah ke sistem pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang terjadi dalam pencernaan kita. Selain itu, menurut studi tahun 1994, stress berpengaruh pada distribusi lemak tubuh, di mana hormon kortisol akan memusatkan distribusi lemak di bagian perut.

Tidak heran mengapa banyak orang yang makin menggemuk ketika putus cinta. Hal itu bukan karena porsi makan yang bertambah, namun karena sistem pencernaan yang tidak lancar. Sehingga distribusi asupan tak baik yang menjadi tumpukan lemak di perut.

Kulit lebih sensitif pada jerawat

Memang banyak sekali penyebab jerawat. Namun dari studi tahun 2007 yang dimuat oleh The New York Times, para peneliti sengaja meneliti berbagai kondisi yang menyebabkan jerawat di luar penyebab umumnya.

Para peneliti awalnya memprediksi jerawat juga disebabkan karena cuaca, dan meneliti orang-orang yang tinggal di negara tropis di mana hanya ada dua musim. Namun penemuan mereka mengejutkan, di mana 23 persen dari mereka justru berjerawat bukan karena cuaca, namun karena mereka mengalami stress level tinggi. Salah satu penyebab stressnya secara detil disebut 'dissolution of romantic relationship' atau putusnya hubungan percintaan.

Rambut rontok

Kita sudah mengetahui bahwa stres adalah penyebab utama kerontokan rambut, dan sudah barang tentu patah hati adalah hal yang jadi pemicu stres bagi beberapa orang.

Putus cinta juga adalah alasan paling populer kaum hawa untuk bertransformasi rambut secara dramatis. Mulai dari memangkas hingga pendek, 'hair coloring' dengan warna kontras dari sebelumnya, hingga memutuskan berhijab. Namun bukan hanya itu saja. Penyebab yang paling mungkin adalah tingkatan stress kita yang tinggi yang menyebabkan rontoknya rambut yang membuat kita mau tidak mau menjadikan salon sebagai tempat yang tepat untuk membenahinya.

Tekanan darah meningkat drastis

Tekanan darah memang akan meninggi ketika seseorang mengalami stress. Namun jangan terlalu khawatir, karena stress tidak pernah terbukti menjadi penyebab tekanan darah tinggi secara kronis.

Namun, hal ini bisa cukup bermasalah bagi Anda yang sebelumnya sudah memiliki tekanan darah yang tinggi. Gejala-gejalanya bisa tiba-tiba Anda rasakan tanpa sadar, seperti pusing atau dalam kasus ekstrem bahkan mimisan.

"Broken heart syndrome"

Meski namanya seperti lelucon, ternyata hal ini merupakan penyakit yang nyata dan cukup berbahaya.

The American Heart Association menjelaskan bahwa ketika kita stress, salah satu bagian dari jantung akan membesar dan tidak memompa dengan begitu baik. Secara teknis hal ini disebut 'stress-induced cadiomyopathy,' dan lebih dikenal dengan broken heart syndrome. Hal ini terjadi cukup langka, seperti cacar air yang akan dialami seseorang hanya sekali seumur hidup. Dalam sejarah medis pun, hanya dua persen pasien yang terkena sindrom ini dan akhirnya terdiagnosa terkena problem koroner yang akut.

Berita buruknya adalah, sindrom ini lebih menjangkit wanita, di mana 80 persen dari seluruh kasus ini didominasi kaum hawa.

Jadi jika sehabis putus cinta Anda merasa pusing, mungkin kamu berpikir hal tersebut adalah problem kesehatan yang bisa dihiraukan. Tapi tidak! Itu adalah khayalan imajinasi Anda tentang betapa sakitnya patah hati.

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Bukti Emosi Seseorang Mampu Pengaruhi Kesehatan

Ini Bukti Emosi Seseorang Mampu Pengaruhi Kesehatan

Emosi dapat mempengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak bagaimana emosi dapat mempengaruhi kesehatan!

Baca Selengkapnya
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya
80 Kata-Kata Hati yang Tersakiti untuk Ungkapkan Rasa Kecewa

80 Kata-Kata Hati yang Tersakiti untuk Ungkapkan Rasa Kecewa

Kata-kata hati yang tersakiti bisa menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan perasaanmu ketika sedang merasa sedih.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sakit Hati Dibully, Kakak dan Adik Bunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Sakit Hati Dibully, Kakak dan Adik Bunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Korban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.

Baca Selengkapnya
Awas, Dampak Stress Bisa Terjadi dari Otak hingga ke Perut!

Awas, Dampak Stress Bisa Terjadi dari Otak hingga ke Perut!

Dampak stress bukan hanya ke masalah psikologis saja, tetapi juga dapat berdampak ke fisik.

Baca Selengkapnya
Contoh Kata Buat Sahabat Menyentuh Hati, Jadi Ucapan Spesial untuk Teman Sejatimu

Contoh Kata Buat Sahabat Menyentuh Hati, Jadi Ucapan Spesial untuk Teman Sejatimu

Tiap kata yang telah terungkap kepada sahabat mempunyai kekuatan memengaruhi perasaan mereka. Begini ragam contoh katanya.

Baca Selengkapnya
Ketahui Dampak Buruk Penggunaan Ponsel Terhadap Mood dan Postur Tubuh Kita

Ketahui Dampak Buruk Penggunaan Ponsel Terhadap Mood dan Postur Tubuh Kita

Kesibukan saat ini membuat banyak orang menggunakan ponsel secara berlebihan termasuk pada saat berjalan. Hal ini bisa sangat berdampak pada kesehatan kita.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Melihat Perilaku Bunuh Diri di Depan Mata Bisa Sebabkan Trauma, Ini Cara Menghadapinya

Melihat Perilaku Bunuh Diri di Depan Mata Bisa Sebabkan Trauma, Ini Cara Menghadapinya

Melihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya