Merdeka.com - Umumnya, bayi yang baru lahir akan sering di jemur di bawah paparan sinar matahari. Selain mempunyai manfaat untuk menghangatkan bayi, sinar matahari juga berfungsi untuk mengurangi kadar bilirubin yang dapat menyebabkan kecenderungan bayi berwarna kuning. Tetapi banyak yang belum mengetahui cara menjemur bayi dengan benar. Berikut kami rangkum cara menjemur bayi dengan benar di pagi hari.

Seluruh tubuh terpapar sinar matahari

Jemur bayi dalam keadaan dada telanjang (hanya menggunakan popok/celana) dan bolak-balikkan tubuhnya. Dengan begitu tak hanya bagian dada saja yang disinari matahari, tetapi juga bagian punggungnya. Usahakan mata si kecil membelakangi matahari untuk menghindari risiko rusaknya lensa mata.

Tidak harus di ruang terbuka

Lokasi menjemur bayi tidak harus di udara terbuka dengan paparan sinar matahari langsung. Tempat yang agak terlindungi tetapi tetap dapat diterobos sinar matahari saja sudah memenuhi syarat. Menjemur juga dapat dilakukan di ruangan berkaca bening.

Memijat bayi

Manfaatkan momen menjemur bayi dengan melakukan pijatan untuk bayi dengan menggunakan baby oil. Baby oil juga dapat melindungi bayi dari kulit kering ketika berjemur.

Membersihkan bagian tubuh

Biasanya menjemur bayi dilakukan pada jam 7-8 pagi sebelum si kecil mandi. Anda dapat membersihkan bagian tubuh bayi yang sering terlewat, seperti daun telinga, paha, dan tangan bayi menggunakan kapas yang ditetesi baby oil. Setelah itu, segera mandikan bayi.

Jangan terlalu panas

Meski sudah tepat waktu, tetapi jika matahari bersinar terik, sudahi waktu menjemur. Jika terlalu lama, bayi dapat mengalami hipertermi (peningkatan suhu tubuh). Kondisi hipertermi dapat berisiko gangguan fungsi metabolisme tubuh bayi, otak, atau organ lainnya. Suhu normal bayi antara 36,5-37,5 derajat celcius.

Bayi yang baru lahir, sangat sensitif dengan hal-hal baru. Maka dari itu, orang tua juga harus selalu menjaga dan mengawasi bayi saat berjemur. Semoga bermanfaat!