Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Timses Prabowo Ajak Relawan Galang Dana untuk Bayar Saksi di TPS

Timses Prabowo Ajak Relawan Galang Dana untuk Bayar Saksi di TPS Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. ©2018 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengajak para relawan menggalang dana untuk saksi di TPS pada Pemilu 2019 nanti. Dia mengakui pihaknya kesulitan logistik.

Hal tersebut disampaikannya saat diskusi 'peran perempuan dalam menjemput kemenangan' yang dihadiri para pendukung Prabowo-Sandi di Roemah Djoeang, Jl Sriwijaya I No 81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/12).

"Mohon maaf kalau kita enggak punya APBN. Mohon maaf kita enggak dibacking oleh blablabla, kita memang apa adanya. Dengan apa adanya kita, kita harus minimal mendapatkan orang yang walaupun kita harus bayar saksi double untuk memastikan suara kita enggak dicurangi di wilayah yang lawan menang 100 persen. Karena ada kantong kantong dia tau di sana dia kuat," tuturnya.

Menurutnya, sulit untuk mendapatkan saksi di TPS. Maka dari itu, kata dia, perlu persiapan penggalangan dana untuk membayar saksi. Sebab, kecurangan Pemilu masih marak terjadi di Indonesia.

"Jadi kita harus tentukan, mau betul-betul fokus pada hari H kita awas suara, kita data suara yang masuk kalau di situ punya HP setidaknya foto berapa suara di TPS masing-masing atau bisa pindah foto ke TPS lain. Bisa melakukan itu," tuturnya.

"Ada juga yang lainnya, pasukan-pasukan yang harus siap untuk mengembangkan suara jadi kalau tadi itu defensif untuk pastikan suara kita aman. Tapi kita masih ada 116 hari, untuk kita bisa kembangkan suara kita," sambung Saraswati.

Politikus Partai Gerindra itu menyebut, elektabilitas Prabowo-Sandi terpaut tipis dengan Jokowi-Ma'ruf dalam survei internal BPN. Maka dari itu, perlu juga ada pasukan IT yang kuat data untuk menyisir kecurangan.

"Luar biasa bang Sandi, karena dari bang Sandi tiap hari 12 titik rata rata. Dari Jam 06.00 pagi sampai 22.00 malam kadang-kadang. Bisa ke angkat 37-39 persen. Tapi artinya apa, berarti kita sudah beda tipis." ucapnya.

Kemudian masih ada 20 persen pemilih mengambang alias swing voters dan pemilih pemula yang belum menentukan pilihan Pilpres. Menurutnya, pemilih tersebut rasional dan tak bisa dikelabui dengan mempertimbangkan fisik paslon.

"Tapi feeling saya pribadi, mereka ini independen voters. Antara rasional atau feeling. Gak bisa dengan melihat karena seiman dan tampan, sudah harus lebih dari itu. Untuk itu di sini kalau ada yang siap untuk kembangkan suara harus siap data. Harus siap berdiri dan nyatakan kalau kita punya data ini ini dan ini," pungkas Saraswati.

Diskusi juga dihadiri istri cawapres Sandiaga Uno, Nur Asia Uno, Pengamat Politik Rocky Gerung dan Mantan Komisioner KPU Chusnul Mariyah.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.

Baca Selengkapnya
Prabowo ke Relawan: Jangan Pulang Usai Nyoblos, Awasi Perhitungan

Prabowo ke Relawan: Jangan Pulang Usai Nyoblos, Awasi Perhitungan

Prabowo lalu menyinggung politik uang yang rawan terjadi di masa pemilu.

Baca Selengkapnya
Ketua TKN: Hanya Prabowo yang Sampaikan Prestasi Pertahanan, Ganjar dan Anies Sibuk Menjatuhkan

Ketua TKN: Hanya Prabowo yang Sampaikan Prestasi Pertahanan, Ganjar dan Anies Sibuk Menjatuhkan

TKN Prabowo-Gibran menyayangkan Ganjar dan Anies berusaha menyerang Prabowo ketimbang menyampaikan gagasan soal pertahanan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional

Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional

TKN menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres dari KPU pada tanggal 20 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Prabowo Bakal Dapat Kenaikan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan TNI, Segini Gaji Bakal Diterima

Prabowo Bakal Dapat Kenaikan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan TNI, Segini Gaji Bakal Diterima

Kenaikan pangkat kehormatan di lingkungan TNI juga pernah diberikam kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Selengkapnya
Sidang Lanjutan Sengketa Pilpres 2024, Kubu Prabowo Bawa 14 Saksi-Ahli Lawan Tim Anies dan Ganjar

Sidang Lanjutan Sengketa Pilpres 2024, Kubu Prabowo Bawa 14 Saksi-Ahli Lawan Tim Anies dan Ganjar

Kubu Prabowo meyakini saksi dan ahli yang dibawanya akan semakin menguatkan posisinya di muka majelis hakim konstitusi.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bantah Ada Transaksi Politik di Balik Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Jokowi Bantah Ada Transaksi Politik di Balik Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

"Kalau transaksi politik kita berikan saja sebelum pemilu, ini kan setelah pemilu jadi supaya tidak ada anggapan-anggapan seperti itu," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Tuai Pro-Kontra, Jokowi: Pak SBY & Luhut juga Pernah Naik Pangkat

Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Tuai Pro-Kontra, Jokowi: Pak SBY & Luhut juga Pernah Naik Pangkat

Jokowi mengatakan Prabowo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara.

Baca Selengkapnya