Tim Jokowi Tantang Kubu Prabowo Bandingkan Survei Internal dan Versi Lembaga Survei
Merdeka.com - Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres 01, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Achmad Baidowi menanggapi hasil survei internal Partai Gerindra yang menyebut elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno hanya selisih empat persen dari Jokowi-Ma'ruf. Menurut pria yang akrab disapa Awiek, hasil survei itu hanya sebatas klaim saja. Menurutnya, hasil survei tersebut perlu dibandingkan dengan hasil lembaga survei independen lainnya.
"Ya itu klaim saja. Kalau semua klaim maka pihak sini pun akan klaim 70 persen, tapi itu kan subyektif tidak konkret. Sekarang untuk mengukur kebenaran klaim itu gimana? Ya caranya harus dibandingkan dengan hasil survei lembaga-lembaga independen. Kira-kira sama enggak? Kalaupun ada yang sama, lebih banyak yang sama atau beda?," kata Baidowi saat dihubungi merdeka.com, Senin (10/12).
Awiek menurutkan, timnya juga memiliki survei internal tersendiri. Namun timnya enggan mengumbarnya ke publik. "Ya ada. Cuma kan itu data internal yang tak perlu diumbar ke publik," ungkapnya.
Dalam pandangannya, hasil survei internal tidak bisa menjadi konsumsi publik. Tetapi dia hanya menegaskan, dari hasil survei internal, persentase elektabilitas Jokowi mencapai 52 persen. Sama dengan hasil survei lembaga lainnya.
"Maaf bukan untuk konsumsi publik dan bukan tipikal kami umbar-umbar data internal. Hanya kasih kisarannya hampir sama dengan survei kebanyakan yang menyebut Jokowi di atas 52 persen, pastinya berapa? Kami tak bisa bocorkan," ucapnya.
Sebelumnya, Prabowo-Sandi memposting ketertinggalan elektoral dari petahana Jokowi dan Ma'ruf Amin. Hasil survei internal pada Desember 2018, Sandiaga mengatakan, elektabilitas kubunya sudah mencapai 40 persen.
"Alhamdulillah kita bersyukur, survei internal sudah melewati angka 40 persen. Berarti inilah momentum yang luar biasa bagi kita. Memasuki bulan Desember kita melewati angka 40 persen," kata Sandiaga.
Gerindra pun mengakui elektabilitas Capres Jokowi masih unggul dari capres jagoannya Prabowo Subianto. Namun, manfaatkan itu, hanya sekitar empat persen saja.
Anggota Badan Komunikasi Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, dari hasil survei internal, Prabowo-Sandi mengejar ketertinggalan dari Jokowi-Ma'ruf . Per Desember 2018, selisihnya sangat tipis.
"Hanya empat persenan," kata Andre.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca SelengkapnyaLoyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto optimistis bisa menang Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya