Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD berharap tidak ada lagi dualisme kepengurusan di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mahfud ingin partai ka'bah tersebut bersatu.

PPP sendiri terbelah menjadi dua yaitu DPP PPP Muktamar Jakarta yang dipimpin Humprey Djemat dan DPP Muktamar Pondok Gede yang dipimpin Plt Ketum Suharso Monoarfa.

"Sebaiknya islah, tidak ada lagi status hukum yang direbut, sudah selesai PPP itu, yang ini yang punya, yang lainnya itu dianggap tidak ada oleh hukum, jadi sebaiknya islah dan saya kira udah selesai masalah itu, enggak usah diungkit-ungkit lagi," kata Mahfud di usai menghadiri Pembukaan Mukernas V PPP di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (14/12).

Mahfud menambahkan, PPP adalah partai paling tua yang sekarang ada di Indonesia. Menurutnya, PPP membawa pesan sejarah untuk memperjuangkan Islam di bumi Indonesia.

Yaitu Islam yang rahmatan lil alamin, Islam inklusif, penganut moderasi islam dan Islam ahlul sunah waljamaah yang terbuka terhadap perbedaan.

"Bersahabat dengan orang-orang, berbeda kultur, berbeda ras, suku dan sebagainya. Itu lah PPP," pungkas eks politikus PKB itu.