Korut dan Korsel menuju perdamaian, Fadli Zon sindir RI cuma jadi penonton
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai rencana kesepakatan damai yang dibangun antara Korea Utara (Korut) dengan Korea Selatan (Korsel) akan memberi dampak yang positif bagi Indonesia. Namun, Fadli merasa peran Indonesia saat ini mulai berkurang dalam mengambil andil menciptakan perdamaian.
"Buat Indonesia bagus ya, hanya kita memang kehilangan sekarang ini Indonesia dalam politik luar negerinya itu tidak terlalu high profil seperti dulu. Kalau dulu kita selalu terlibat di dalam usaha-usaha perdamaian," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/4).
Menurut Fadli, dulu Indonesia sering turun untuk membantu menciptakan perdamaian dunia seperti di Filipina dan Kamboja. Sekarang, tambah dia, Indonesia hanya menjadi penonton perdamaian.
"Di Kamboja bahkan kita mengirim pasukan perdamaian, kemudian di beberapa negara lain seperti itu," ungkapnya.
"Jadi saya kira Indonesia cuma jadi penonton sih sekarang," lanjutnya.
Kendati demikian, Fadli tetap menyambut baik pertemuan perdamaian itu. Tetapi kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, perdamaian itu masih perlu transisi.
"Saya kira proses ini perlu transisi beberapa waktu kalau misalnya terjadi reunifikasi, langkah dialog yang dilakukan yang dilakukan Kim Jong Un, saya kira ini meredakan ketegangan di semenanjung Korea," ucapnya.
Diketahui, setelah lebih dari sepuluh tahun, pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan akhirnya kembali bertemu. Dalam pertemuan ini, 'damai dan kemakmuran' menjadi fokus dari pidato pembukaan yang disampaikan oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Bertemu di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang dijaga ketat oleh pasukan penjaga kedua negara pagi ini. Ini juga menjadi momen pertama Kim menyeberang ke Korsel sejak pecahnya Perang Korea.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaKorlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaFadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.
Baca SelengkapnyaFirli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca SelengkapnyaBadan Legislasi (Baleg) DPR dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyetujui Revisi UU Desa.
Baca SelengkapnyaPKB setuju usulan PKS itu karena setelah RUU DKJ ditetapkan menjadi undang-undang, maka Jakarta bakal berganti status.
Baca Selengkapnya