Jokowi Diminta Fokus Bangun SDM yang Kreatif & Imajinatif di Periode 2
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo didorong mampu membangun sumber daya manusia (SDM) yang imajinatif pada periode kedua pemerintahannya. Jokowi dinilai mampu melaksanakannya karena minim beban politik, dukungan mayoritas di parlemen, dan memiliki modal kerja nyata pada periode pertama.
Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko mengatakan, Presiden Jokowi sudah banyak menyelesaikan pekerjaan rumah pada bidang infrastruktur. Pada periode kedua, dia harap, Jokowi berani mengeksekusi program pembangunan semesta berencana yang fokus pada pembangunan SDM yang imajinatif dan keadilan sosial.
"Pak Jokowi harus berani melakukan terobosan, lahirkan SDM Indonesia yang imajinatif di bidang ekonomi, teknologi, pendidikan, wirausaha dan lainnya," kata Budiman, di Jakarta, Kamis (20/6).
Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan, UU Desa disahkan pada Desember 2013 juga karena keberaniannya mengeksekusi imajinasi sewaktu kecil tentang desa. Saat duduk di Komisi II DPR, Budiman mendorong UU Desa disahkan untuk percepat pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.
Adapun Jokowi, menurut Budiman, adalah produk keberanian mengeksekusi imajinasi politik hingga terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Presiden Republik Indonesia.
"Dulu orang tidak kenal Jokowi, awalnya disebut mustahil terpilih, tapi nyatanya sekarang jadi Presiden," ungkap Budiman.
Ia melanjutkan, membangun SDM yang kreatif dan imajinatif juga sejalan dengan program Revolusi Mental.
Budiman menilai, Jokowi sudah menjalankan perannya menjadi teladan Revolusi Mental dengan kerja membangun peradaban melalui infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur dianggap Budiman adalah kerja nyata Jokowi menyelesaikan pekerjaan rumah era Orde Baru. Pada periode kedua, Jokowi dia dorong lebih berani menjalankan program semesta berencana agar pembangunan Indonesia terarah di bawah pemimpin penerusnya kelak.
"Selanjutnya, Pak Jokowi harus bisa mengunci agar penerusnya nanti tidak lepas dari pembangunan semesta berencana itu," kata Budiman.
"Jadi ukurannya bukan sekadar sukses hingga 2024, tapi harus bisa melahirkan pemimpin yang lebih baik dari dirinya," tutup Budiman.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaWacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai
Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaTak Lagi Jadi Presiden, 42 Program Jokowi yang Belum Selesai Bakal Tetap Dilanjutkan
Sebanyak 42 Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi tetap dilanjutkan meski Oktober tahun ini jabatannya berakhir.
Baca Selengkapnya