Demokrat Sindir Ketum Parpol Koalisi Puji Kinerja Jokowi: Sebaiknya Menahan Diri
Merdeka.com - Partai Demokrat mengkritisi pujian yang lontarkan para Ketum Parpol koalisi terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin dalam menangani Pandemi Covid-19.
Jubir DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai, saat ini bukan saat tepat untuk melantunkan puja dan puji ataupun melakukan selebrasi.
"Apakah kita tidak sebaiknya menahan diri, dan terus mawas diri? Apakah empati sudah menjadi barang langka di negeri ini? Di kala anak bangsa kehilangan nyawanya karena pandemi, apakah patut pemerintah diklaim berprestasi dan karenanya patut mendapatkan apresiasi?," kata Herzaky dalam keterangannya, Minggu (29/8).
Herzaky mempertanyakan hati nurani para pejabat maupun tokoh publik yang menebar pujian di saat situasi masih belum terkendali. Demokrat meminta pemerintah untuk terus mawas diri dan menahan diri.
"Tidak sibuk dengan puja puji atau selebrasi terlalu dini. Tolonglah berempati dengan 130 ribu keluarga anak bangsa yang telah kehilangan sanak saudaranya karena pandemi. Ingat, tidak ada yang lebih bernilai dari nyawa manusia, seperti yang selalu Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, ingatkan," jelasnya.
Menurutnya, saat ini masih terlalu dini untuk melakukan selebrasi. Seharusnya melakukan evaluasi. Selain itu, mempersiapkan mitigasi. Agar ada antisipasi jika nanti ada serbuan dari varian baru virus penyebab pandemi ini.
"Janganlah mengulang kesalahan sama, seperti ketika di awal pandemi, maupun tatkala varian delta menyerbu negeri di Juni-Juli lalu," katanya.
Demokrat justru menilai penanganan pandemi belum maksimal. Terbukti, oksigen sulit diperoleh sampai banyak penderita covid-19 kehilangan nyawa karena tidak kebagian oksigen. Ada pula rakyat terbaring di parkiran menanti giliran bisa dirawat inap di rumah sakit. Belum lagi tenaga kesehatan banyak yang kelelahan dan kehilangan nyawa karena menangani pasien tak pernah henti.
Pemerintah sebaiknya fokus memikirkan kebijakan yang benar-benar efektif. Bukan sekadar menyelesaikan persoalan di depan mata saja, tapi menyisakan persoalan di kemudian hari.
"Rasio jumlah pasien positif covid-19, rasio jumlah kematian, maupun jumlah penduduk yang divaksin, masih sangat jauh dibandingkan standar WHO, ataupun negara-negara tetangga. Terlalu dini untuk berpuas diri," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto optimis pemerintah bisa menghadapi pandemi Covid-19 dengan baik. Hal tersebut disampaikan Prabowo usai mendengarkan paparan Jokowi dalam agenda pertemuan ketua umum partai di Istana Negara, Rabu(25/8) kemarin.
"Tadi kita sudah mendapatkan paparan dari Presiden tentang keadaan Covid-19, bahwa penanganannya bisa dikatakan cukup efektif. Dan kita optimis dan bahayanya adalah bahaya dunia, bahaya seluruh manusia, tapi kita mampu menghadapi dan kita memang harus menghadapinya," kata Prabowo dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden yang baru diunggah Sabtu(28/8).
Prabowo menyakinkan Jokowi agar tidak menghiraukan opini-opini yang memperkeruh keadaan. Menteri Pertahanan tersebut pun yakin pemerintah saat ini sudah berada di jalan yang benar.
"Jadi kami rasa bahwa dengan suara-suara yang ingin memperkeruh keadaan itu tidak perlu dihiraukan. Kita sudah berada di jalan yang benar. Jadi kepemimpinan Pak Jokowi efektif Pak," ungkapnya.
"Saya mengakui itu dan saya hormat sama bapak, dan saya lihat, saya saksi dalam kabinet, kepemimpinan, keputusan-keputusan Bapak cocok untuk rakyat kita," tambahnya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
LSI Denny JA: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran, Tak Puas ke Anies-Cak Imin
masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca SelengkapnyaJamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRUU Desa Disetujui, Kades Indonesia Bersatu Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi dan DPR
Salah satu pasal yang akan dibahas adalah masa bakti kepala desa menjadi 8 tahun untuk satu periode.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaUsai dengan Menteri, Giliran Jokowi Undang Relawan Buka Puasa Bersama di Istana
Salah satu organisasi relawan yang diundang yakni Bara JP dan JoMan.
Baca Selengkapnya