100 Hari Periode Kedua Presiden Jokowi: Ma'ruf Amin Tak Ingin Jadi Matahari Kembar
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin segera menggenapkan masa kerja 100 hari pertama pemerintahan Kabinet Indonesia Maju. Dalam kurun waktu 100 hari pertama bekerja sebagai Wapres, Ma'ruf mengakui tak banyak mengambil peran krusial. Langkah itu diambil agar tak memunculkan anggapan Wapres melebihi peran Presiden.
"Saya kan wakil presiden. Kalau saya menonjol, jadi matahari kembar dong. Saya kan dampingi presiden, rapat-rapat saya jalankan juga," kata Wapres Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (29/1).
Sebagai wakil presiden, Ma'ruf Amin mematuhi segala tugas yang diberikan presiden. Khususnya yang bersifat koordinasi. Tak menyentuh level teknis.
"Tugas operasional adalah tanggungjawab menteri. Tugas saya mengkoordinasi rapat seperti rapat koordinatif di UMKM, radikalisme, reformasi birokrasi, stunting. Memang tugas saya seperti itu, tugas wapres," kata mantan rais aam PBNU ini.
Bicara kerja ke depannya, Ma'ruf mengaku banyak tantangan yang tidak mudah. Salah satunya di bidang ekonomi. Ma'ruf bersyukur pertumbuhan ekonomi nasional bisa menyentuh angka 5,1 persen. Angka tersebut masih lebih baik dari negara berkembang lainnya.
"Pertumbuhan kita memang lebih besar didukung sektor konsumsi, sekarang memang ada kelambatan tapi itu masih bagus dibanding yang lain, karena itu pemerintah membuka investasi agar pendapatan masyarakat dan pendapatan lainnya akan naik," terang Ma'ruf,
Ma'ruf berharap, capaian pemerintah jelang 100 hari pertamanya tidak lagi dilihat dari sebelah sisi saja. Menurut Ma'ruf, secara umum semua dalam kondisi yang on the track.
"Jadi secara umum dilihat tidak per sektor ya, dan semoga dengan omnibus law juga dapat mendukung ini," tutup Ma'ruf.
Reporter: Muhammad RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca SelengkapnyaWapres mengaku dirinya bukanlah sosok pejabat yang ingin selalu tampil atau menjadi atraktif
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaDi sisa waktu jabatan enam bulan, Ma'ruf mengakui apabila ada sejumlah target pemerintah yang belum tercapai.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca SelengkapnyaWapres Maruf Amin menyinggung candaan Ketum PAN Zulkifli Hasan soal salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo bentuk kekanak-kanakan.
Baca SelengkapnyaGibran menceritakan bahwa Ma'ruf berpesan agar selalu menjaga sinergi dengan Prabowo.
Baca Selengkapnya