Teken MoU dengan Unair, Mensos buru target 5 ribu desa mandiri

Merdeka.com - Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Kali ini, MoU (nota kesepahaman) dilakukan dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur terkait target 5 ribu desa mandiri di Tahun 2018.

Penandatangan kerja sama itu dilakukan bersamaan dengan Rapat Koordinasi Penyusunan Laporan Akhir Pelaksanaan Subsidi dan Pendampingan Rastra 2013-2017 di Hotel Whyndam Surabaya. MoU dilakukan langsung oleh Mensos Khofifah Indar Parawansa dan Rektor Unair, M Nasih.

Kata Khofifah, Unair adalah universitas ke-22 yang melakukan kerja sama dengan Kemensos untuk membangun penguatan dari desa dan dari pinggiran sesuai program Nawacita Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Kaitan dengan Mou ini adalah untuk menwujukan target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Jadi RPJMN kita dalam Nawacita itu ada harapan, kita bisa membangun penguatan dari desa dan dari pinggiran," terang Khofifah usai MoU, Selasa (28/11)

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga berharap di tahun 2018 mendatang, akan ada 5 ribu desa mandiri. "Tahun 2015, kami sudah pernah rakor di PMK (Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan). Dari 500 desa mandiri, Kemensos sudah menyampaikan waktu itu, kita fokus di 100 desa. Nah, tahun kemarin kira-kira ada tambahan 20 desa," paparnya.

Sementara di RPJMN tahun 2018, katanya, ada target 5 ribu desa menjadi desa mandiri. "Kementerian sosial, dari kami sudah mengomunikasikan dengan Menristekdikti, bahwa kita akan ambil fokus melalui KKN mahasiswa," sambungnya.

"Insya Allah akan ada continuity programs sampai perguruan tinggi, mitra kementerian sosial akan melihat indikator-indikator tertentu yang dianggap desa itu sudah mandiri. Jadi sekarang baru 120 desa, dan Unair yang baru menandatangani MoU, adalah perguruan tinggi yang ke 22. Jadi bukan banyak-banyakan kampus tetapi masing-masing yang LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) nya memang memiliki passion (gairah) melakukan pembinaan, pengawalan, dan pemandirian desa-desa yang ada di dalam lingkup masing-masing perguruan tinggi," tandas Khofifah.

Sementara Rektor Unair M Nasih mengatakan, terkait dengan masalah pemberdayaan sosial dan pengabdian kepada masyarakat, pihaknya telah menerjunkan sekitar 5 ribu mahasiswa di setiap tahunnya ke berbagai daerah di Jawa Timur.

"Oleh karena itu, menurut kami penyelenggaraan misi ini menjadi sangat penting untuk mendorong secara bersama-sama, sehingga pelaksanaannya menjadi lebih efisien lagi," katanya.

Dari ribuan mahasiswa yang diterjunkan ke daerah-daerah itu, lanjut Nasih, siap menyuport semua program Kemensos. "Insya Allah, (Unair) kemudian akan siap menyuport sekaligus mendorong dan bersinergi dengan kementerian sosial, dengan para pihak. Terutama yang banyak di lapangan untuk bersama-sama melakukan pemberdayaan dengan berbagai bentuk," tandasnya.