Merdeka.com - Pabrik pembakaran arang dan peleburan timah di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, disegel. Aktivitas di pabrik ini dinilai menyebabkan polusi udara yang mengganggu warga setempat.

Pemilik Pabrik meminta perlindungan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Anies akan memanggil para pemilik lapak itu.

"Nanti kita panggil saja, kita lihat mereka aspirasinya apa, potensinya apa, kemudian kegiatannya apa, nanti kita akan panggil untuk diskusi," kata Anies di JakGrosir Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (22/9).

Anies mengingatkan, pemilik pabrik tetap harus patuh dan tak bisa melanggar aturan yang ada. Ada konsekuensi hukum pidana jika sudah masuk dalam kategori itu.

Mantan Mendikbud ini juga ingin memberi pendidikan kepada warga. Agar tidak takut untuk melapor jika tempat kerja mereka memang bermasalah secara legal.

"Kalau kita bekerja di sebuah tempat yang udah tahu melanggar, ya lapor. Kan sering terjadi tuh. Ingat waktu penutupan tempat-tempat yang di situ ada kegiatan narkoba? Kan yang bekerja di situ sebenernya tahu, tapi diam," tutur dia.

"Lalu ketika tempat itu ditutup baru bilang, ‘Pak ini gimana dengan pekerjaan kami?’ Harusnya dari awal mereka bisa mencari tempat lain yang tidak punya masalah legal," imbuhnya.

Anies menambahkan, kehilangan pekerjaan karena telah melanggar aturan sangat berbeda kondisinya jika diakibatkan perekonomian lesu. Pemerintah memiliki tanggung jawab yang berbeda terkait hal itu.

"Bekerja di tempat yang melanggar tentu kita akan panggil untuk diskusi. Tapi ini berbeda sekali dengan kehilangan pekerjaan dengan perekonomian yang melemah misalnya, maka pemerintah lebih punya tanggung jawab tuh," ungkap dia.

"Kalau di sini selama ini melanggar dihentikan, otomatis kehilangan pekerjaan," ucap Anies.

Reporter: Ratu Annisaa SuryasumiratSumber: Liputan6.com